Cianjur, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menyampaikan tausiyah kepada segenap relawan dan warga terdampak gempa Kp. Babakan, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Cianjur, bahwa musibah di dalam Al-Qur’an ada tiga tingkatan.
“Pertama adalah tingkat bala’ yaitu ujian atau cobaan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada orang-orang yang beriman,” kata Imaam.
Menurutnya, musibah jenis ini sepatutnya diterima oleh orang-orang beriman dengan lapang dada, sabar, dan ikhlas menghadapi ketetapan Allah tersebut.
Kedua, tingkat musibah sebagai tadzkirah yaitu peringatan dari Allah. Dengan peringatan itu, diharapkan manusia sadar, berhenti melakukan kemaksiatan dan kembali kepada Allah.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
“Ingat ke mana ia harus bersandar, ketika mendapatkan musibah? Ingat ke Allah. Ingat kepada hal-hal yang benar. Ingat akan kesalahannya dan kemudian ditinggalkan,” ujarnya.
Ketiga, tingkat azab (siksa) dari Allah untuk manusia yang kufur dan bermaksiat. Hal itu diberikan karena sudah diperingatkan berkali-kali, namun manusia tetap abai.
“Pemberian azab merupakan akibat dari kesalahan yang dilakukan. Dalam perspektif sunnatullah, keadilan akan mengantar pada kesejahteraan. Sementara kedzaliman akan mengundang murka dan siksaan dari Allah,” katanya.
“Untuk itu kita harus menyikapi nikmat dengan syukur dan terimalah musibah dengan rasa sabar. Jadikan musibah sebuah pelajaran, jangan pernah berkeluh kesah sebab janji Allah bagi orang yang sabar, bagianya pahala tanpa batas,” kata Imaam. (L/Sakuri/R4)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren