New Delhi, MINA – Maulana Saad (19 tahun), seorang imam masjid di India terbunuh setelah sekelompok massa Hindu sayap kanan mengamuk dengan membakar dan melepaskan tembakan ke Masjid Anjuman Jama, di pinggiran ibu kota India, New Delhi, Selasa dini hari (1/8).
Masjid tersebut diserang oleh massa pada Selasa dini hari (1/8), sehari setelah kekerasan di daerah tetangga distrik Nuh, di negara bagian Haryana utara. Al Jazeera melaporkan.
“Sekelompok 50 hingga 60 massa melakukan penembakan dan pembakaran di Anjum, yang menyebabkan kematian satu orang dan melukai lainnya,” kata Wakil Komisaris Polisi Nitish Agarwal.
Masjid Anjuman Jama yang terletak di Sektor 57 di Gurugram, sebuah kota berpenduduk 1,2 juta, yang terkenal dengan menara berkilau dan kantor perusahaan multinasional.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
“Kami telah menangkap beberapa orang, mendaftarkan laporan polisi dan meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut,” tambah Agarwal.
Mohammad Aslam, seorang anggota komite masjid, mengungkapkan para penyerang tiba sekitar dini hari dan bersenjatakan pedang, lathi, dan senjata, lapor Scroll.
Altaf Ahmad, juru bicara platform warga Gurgaon Ekta Manch, menyatakan, masjid itu biasa dipenuhi umat Muslim untuk shalat Jumat.
Masjid itu adalah satu-satunya masjid di Gurugram, tempat umat Islam dapat shalat berjamaah tanpa gangguan atau ancaman selama penentangan Namaz di ruang terbuka pada tahun 2021-2022 oleh warga Hindutva.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Sesuai laporan NDTV, perintah larangan pertemuan besar telah diberlakukan di Nuh, Gurugram, Palwal, dan Faridabad, dan layanan internet telah ditangguhkan di Nuh hingga Rabu.
Polisi telah mengambil tindakan dengan mendaftarkan sekitar 20 kasus dan menahan beberapa orang sehubungan dengan kekerasan tersebut.
Situasi di kota Gurugram, beberapa hari terasa tegang,ketika massa berkeliaran di jalan-jalan, membakar toko-toko dan merusak restoran-restoran kecil, yang sebagian besar milik Muslim.
Ini terjadi ketika kelompok sayap kanan Hindu yang bersekutu dengan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa telah berkampanye menentang shalat Jumat di Gurugram. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Tolak Pembubaran UNRWA