Oleh: Annisa Fithri Nurjannah, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat
Ukhuwwah Islamiyah adalah persaudaraan yang dijalin antara sesama umat muslim dengan saling menghormati dan saling mengasihi.
Dan Islam menganjurkan untuk saling menyambung hubungan kebersamaan dan bersatu serta mengharamkan pemutusan hubungan, saling menjauhi satu sama lain, berfirqoh-firqoh yang merupakan sebab lahirnya sebuah perpecahan. Oleh karena itu, Islam menganjurkan untuk menyambung silaturahim dan memperingatkan agar jangan sampai ada seorang muslim atau umat muslim yang memutuskan tali persaudaraan.
Umat muslim yang tidak mengasihi sesamanya atau tidak mau berbuat kebaikan, maka baginya akan dijauhkan rahmat Allah shubhanahu wa ta’ala. Umat muslim yang membangun Ukhuwwah Islamiyah akan menjadi satu kekuatan yang kokoh dan tidak dapat dipisahkan. Menjadi keutamaan yang disyariatkan oleh Islam untuk menjalin ukhuwah antara sesama manusia yang memiliki keimanan dan agama yang sama yaitu Islam. Beberapa akhlak dalam menjalin Ukhuwah Islamiah adalah senantiasa berbuat kebajikan dan beramal shaleh secara ikhlas, tidak mencela orang atau kelompok orang, dan tidak memanggil teman dengan julukan yang buruk. Selain itu umat muslim dilarang untuk saling curiga, memata-matai dan saling mencari kekurangan, karena sikap yang demikian akan menimbulkan kebencian dan permusuhan.
Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata
Persaudaraan yang timbul karena saling memperkuat ikatan–ikatan persaudaraan dan sebagai fakor untuk mencapainya kesejahteraan umat Islam. Setiap manusia memiliki kewajibannya dengan adanya rasa cinta, kasih saying, perhatian, penghormatan dan pelaksanaan berbagai kewajiban – kewajiban yang harus dilaksanakan. Ukhuwah Islamiyah, persaudaraan Islam telah digariskan oleh Allah shubhanahu wa ta’ala, yang terdapat dalam Al qur’an dan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya dan benar-benar diamalkan. Seperti dalam firman Allah shubhanahu wa ta’ala yang menjelaskan tentang jauhilah sebuah perpecahan:
واَعْتصِمُواْ بِحَبْلِ الله جَمِيْعًا وَلاَ تَفَـرَّقوُا وَاذْ كـُرُو نِعْمَتَ الله عَلَيْكُمْ إٍذْكُنْتُمْ أَعْـدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلـُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Artinya: “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah seraya berjama’ah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara.” (Q.S. Ali Imran [3] :103).
Ayat di atas sudah menjelaskan bahayanya perpecahan, maka harusnya kita sebagai umat muslim sadar untuk menjauhi hal tersebut. Dalam sebuah hadits juga menjelaskan untuk menjaga sebuah persatuan dan menjalin silaturahim karena kita semua umat muslim.
Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga
الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ لا يَضْلِمُهُ ولايخذله وَلا يُسْلِمُهُ
Artinya: “Seorang muslim itu adalah saudara muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzdalimi dan meremehkannya dan jangan pula menykitinya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Apabila seorang muslim mampu memberikan kasih sayang terhadap muslim lainnya, dan kasih sayang itu diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan, kita akan merasakan betapa nikmatnya kebersamaan sebagai umat Islam yang kuat dan kukuh dan tidak mudah di adu domba yang akan menimbulkan perpecahan. Maka perlunya sikap sabar, ikhlas karena mengharap ridha Allah shubhanahu wa ta’ala.
Ada beberapa manfaat ketika ukhuwwah sesama muslim itu di lakukan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :
Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia
Pertama, menumbuhkan sikap tolong menolong
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras siksa-Nya.” (Q.S. Al-Maidah [5]: 2).
Tolong menolong adalah saling membantu antar sesama manusia. Membantu tanpa pamrih: membantu tanpa mengharapkan imbalan. manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain sehingga manusia di sebut makhluk sosial.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah
Kedua, mendatangkan Rahmat dari Allah shubhanahu wa ta’ala
إِنَّمَا الْمًؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat.” (Q.S. Al-Hujurat [49]:10).
Ketiga, melahirkan rasa kasih sayang antar sesama
Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Terjadi Hujan Lebat dan Petir
مَثَلُ الْمُؤْ مِنِينَ فِى تَوَ ادَّهِمْ وَ تَرَاحُمِهِمْ وَ تَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌتَدَاعَى لَهُ سَا ئِرُ ا لْجَسَدِ بِا لسَّهَرِ وَا لْحُمَّى
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi adalah bagaikan satu jasad, jika salah satu anggotanya menderita sakit, maka seluruh jasad juga merasakan (penderitaannya) dengan tidak bisa tidur dan merasa panas.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Sekecil apapun kebaikan yang kita tebarkan, seminim apapun ibadah yang kita lakukan, itu adalah menjadi bagian dari usaha kita untuk meraih rahmat Allah shubhanahu wa ta’ala.
Hakikat persaudaraan dalam islam adalah saling memperhatikan, dalam artian saling memahami, saling mengerti, saling membantu, dan membela terhadap sesama.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Betapa penting silaturahmi dalam kehidupan umat Islam. Hal ini karena menyambung silaturahmi berpengaruh terhadap pendidikan karena bekal hidup di dunia dan akhirat, orang yang selalu menyambung silaturhami akan dipanjangkan usianya dalam arti akan dikenang selalu. (anj/RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah