Jakarta, MINA – Simposium Internasional Lektur dan Khazanah Keagamaan kedua (The Second International Symposium on Religious Literature and Heritage 2nd ISLAGE) akan diselenggarakan di Indonesia pada 16-17 Juli 2017.
“Simposium ini mengambil tema besar, Cultivating Religious Culture for Nationalism,” kata Kepala Pusat Litbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Kementerian Agama Choirul Fuad Yusuf kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Jumat (14/7).
Ia menambahkan, simposium internasional ini akan memperkokoh budaya kegamaan untuk penguatan nasionalisme. Secara akademik, acara ini juga dapat mengetahui gambaran nasionalisme di dunia dalam rangka pembelajaran.
“Simposium diharapkan bisa menghsilkan pandangan yang objektif, ilmiah tentang nasionalisme, dan berbagai faktor yang berpengaruh dan melarhirkan nasionlisne yg ideal scara akademik,” katanya.
Acara ini diselenggarakan oleh Puslitbang Lektur, Khazanah, Keagamaan dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI selama 4 hari di Sentul, Bogor dan dihadiri 150 orang dari luar dan dalam negeri. Simposium ini menjadi media diskusi dengan penyajian 60 makalah, yang terkategori dalam 4 subtema, diantaranya:
Pertama, Indonesia Nationalism: Reality and Challenge, kedua Framing Modern Religious Text to Strengthen Nationalism, Revitalizing Relogious Manuscripts for Empowering National Characters, dan Fortifying Transnational Ideologies through Strenhthening Religious Local Wisdom.
Simposium ini juga mengundang tokoh-tokoh akademisi dari Indonesia dan luar negeri. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akan membuka simposium ini. (L/R08/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa