INDONESIA HARUS MANFAATKAN PELUANG PASAR BEBAS 2015

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Gusti Agung Wesaka Puja saat menyampaikan MEA di Gedung Nusantara Kemneterian Luar Negeri, Jakarta (Foto : Putri/MINA)
Direktur Jenderal Kerja Sama , Gusti Agung Wesaka Puja saat menyampaikan Kesiapan dalam hadapi di Gedung Nusantara Kemneterian Luar Negeri, Jakarta (Foto : Putri/MINA)

Jakarta, 24 Shafar 1436/16 Desember 2015 (MINA) – Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Gusti Agung Wesaka Puja mengatakan, Indonesia harus siap memanfaatkan peluang dalam menyongsong ajang Masyarakat ASEAN (MEA) 2015.

“Indonesia harus mampu memanfaatkan integrasi negara-negara ASEAN yang akan dimulai pada 31 Desember 2015, untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Dirjen Kerja Sama ASEAN itu.

“Pasar Indonesia mencapai 250 juta orang, tetapi pasar ASEAN itu mencapai 625 juta orang. Jadi kita punya kesempatan untuk memasuki pasar lain yang lebih luas sebesar 275 juta,” ujarnya.

Gusti melanjutkan, untuk memastikan keberlanjutan pembangunan Masyarakat ASEAN, saat ini pemerintah sedang menyusun visi Masyarakat ASEAN pasca 2015.

“Presiden RI menyampaikan dua tujuan utama sebagai elemen dari visi dimaksud, yaitu menggandakan PDB ASEAN dari USD 2,2 triliun menjadi USD 4,4 triliun dan memangkas separuh persentase kemiskinan di kawasan ASEAN dari 18,6% menjadi 9,3% pada tahun 2013,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama,  Asisten Deputi Regional dan Sub Regional, kementerian Koordinator Perekonomian, Rizal Edwin menjelaskan, hingga saat ini Indonesia sudah melakukan berbagai hal penting dalam rangka mempersiapkan diri menyambut pembentukan MEA.

“Terbukti, hingga Agustus 2014, capaian cetak biru MEA Indonesia di tingkat nasional telah mencapai 85,5 persen. Sementara score card rata-rata ASEAN  adalah 82,1 persen,” ujar Edwin.

Edwin mengatakan, Indonesia meratifikasi 115 perjanjian, dari 138 perjanjian ekonomi ASEAN yang meliputi bidang perdagangan barang dan jasa serta investasi.

“Kini, Indonesia dalam proses meratifikasi 23 perjanjian terkait perdagangan jasa. Tak hanya itu Indonesia juga sudah melaksanakan 43 proyek infrastruktur dan logistik melalui program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), serta sistem logistik nasional,” ujar Rizal.

Dia juga menambahkan, termasuk pembangunan rel kereta api di lima pulau besar, serta sistem transportasi massal di 6 kota terbesar Indonesia.
“Pemerintah juga mendorong Maritime Connectivity melalui pembangunan tol laut dari kawasan barat hingga timur, dan meningkatkan kapasitas pelabuhan di seluruh pulau,” ujar Rizal Edwin

Acara ini disampaikan dalam acara Media Briefing bertema membahas Kesiapan Indonesia Menghadapi masyarakat ASEAN 2015, yang digelar di Gedung Nusantara, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta. (L/P007/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0