Jakarta, 9 Safar 1438/9 November 2016 (MINA) – Anggota Kelompok Keilmuan Rekayasa Perangkat Lunak dan Data Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB (Institut Teknologi Bandung), Inggriani Liem mengatakan, Indonesia berpotensi untuk menghasilkan tenaga dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang modalnya hanya otak saja. Dan di dunia saat ini sangat kekurangan tenaga informatika di berbagai level.
“Banyak anak di Indonesia yang menjadi programmer di rumah yang hanya mengandalkan otak saja. Jadi sebenarnya di Indonesia itu sangat berpotensi menghasilkan tenaga TIK yang modalnya hanya otak,” ujar Inggriani dalam Kopi Darat Kongkow Pendidikan: Diskusi para ahli dan tukar pendapat dengan tema “Manfaat Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Untuk Belajar Dan Mengajar” di perpustakaan Kemdikbud, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11).
Menurut Inggriani, anak-anak di Indonesia sangat hebat, namun karena kesenjangan tidak mempunyai kesempatan. “Kalau mereka itu diberikan kesempatan belajar mereka bisa,” tuturnya.
Kesenjangan digital terjadi antara di desa dan di kota, “Kita harus bisa menyelesaikan agar tidak ada kesenjangan lagi,” ujar Inggriani.
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tunanetra Internasional
Selain itu, ia juga mengatakan di Negara luar, Informatika dan TIK sudah diajarkan sejak sekolah dasar. Maka dari itu ia mengajak bersama-sama untuk memajukan TIK dan informatika. (L/P006/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Banyumas, Jateng Terendam Banjir