Interpol Tolak Permintaan Penangkapan Zakir Naik

(The Hindu)

New Delhi, MINA  – telah menolak permintaan penetapan ‘red notice’ untuk penangkapan ulama terkemuka dan presiden Islamic Research Foundation (IRF) Dr , atas tuduhan teror dan pencucian uang oleh Badan Investigasi Nasional NIA (National Investigation Agency) India.
“Interpol telah menolak permintaan red notice dan menginstruksikan kantornya di seluruh dunia untuk menghapus semua data dari file-file mengenai dia,” kata juru bicara Naik, sepertio disebutkan Yahoo.com, Sabtu (16/12).

Permintaan NIA untuk ‘red notice’ terhadap Zakir Naik tidak diterima oleh Interpol karena dakwaan tidak diajukan saat permintaan diajukan ke Interpol.

Kini, NIA akan mengajukan permintaan baru kepada Interpol karena sebuah dakwaan telah diajukan ke pengadilan NIA kepada yang bersangkutan di Mumbai.

Ia menghadapi tuduhan menghasut aktivitas untuk teror, pidato  kebencian di kalangan pemuda dan pencucian uang.

Naik melarikan diri dari India setelah beberapa teroris yang diduga terlibat dalam serangan kafe Dhaka mengklaim bahwa mereka terinspirasi oleh pidatonya.

Tahun lalu, cabang Mumbai Investigasi Nasional telah mendaftarkan sebuah kasus terhadap Zakir Naik di bawah berbagai bagian dalam KUHP India dan Undang-Undang Tindakan Pencegahan (UAPA) yang melanggar hukum. Ini setelah Kementerian Dalam Negeri Union telah mengumumkan IRF yang berbasis di Mumbai sebagai asosiasi yang melanggar hukum.

Kementerian Luar Negeri (MEA) bulan lalu mengatakan bahwa konsultasi antardepartemen dilakukan untuk ekstradisi Zakir Naik dari Malaysia.

Zakir Naik membantah keras semua tuduhan itu, dan menyebutkan bahwa ia menolak semua ajaran kekerasan dan teros.

Ia menyebut, Islam adalah agama yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang penuh rahmat.

Ke Indonesia

Dr Zakir Naik kelahiran India, pernah mengadakan silaturahim dan memberikan tausiyahnya ke Indonesia. Zakir memberikan kuliah umum di lima kota Indonesia 1-10 April 2017. Kelima kota yang bakal dikunjungi oleh pendiri Islamic Research Foundation (IRF) itu adalah Bandung, Yogyakarta, Ponorogo, Bekasi, dan Makassar.

Tentang pengaruh Zakir Naik, Indian Express dalam terbitan 22 Februari 2009 lalu memasukan dia ke dalam peringkat 82 dari “100 Orang India Terkuat 2009” di antara satu miliar penduduk India.

Ia memang dikenal sebagai seorang pembicara Muslim India dan penulis hal-hal tentang Islam dan Perbandingan Agama-Agama.

Ceramah-ceramah Zakir Naik memang seringkali dihadiri oleh ribuan jamaah yang tidak hanya beragama Islam, tetapi juga Hindu, Budha, Kristen, dan bahkan atheisme. Siapapun dan apapun pertanyaannya akan dijawabnya dengan sempurna dan tak terbantahkan.

Ulama  ini unggul dalam debat dan dialog antar-agama, didukung oleh kemampuannya menghafal Al-Quran (hafidz) dan hafal Shahih Bukhari dan Muslim. Naik juga menghafal kitab dari agama lain, seperti Weda, Tripitaka, Bhagavad Gita. (T/RS2/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: bahron

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.