San Fransisco, 24 Ramadhan 1437/29 Juni 2016 (MINA) – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang permodalan (venture capital) di Amerika Serikat (AS) berminat untuk mendanai berbagai proyek start up di Indonesia.
Franky Sibarani menyebutkan, meminat investasi tersebut menambah optimistis akan prospek pengembangan ekonomi digital di Indonesia.
“Mereka menyadari besarnya potensi yang ada. Pada tahun 2030, sektor ekonomi digital di Indonesia bernilai US$ 130 miliar,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (29/6).
Ia mengatakan, langkah untuk mengembangkan usaha tersebut positif terhadap rencana pengembangan ekonomi digital di tanah air.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Semakin banyak yang mendukung start-up akan semakin positif bagi bidang usaha yang sedang tumbuh tersebut,” jelas Franky.
Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa selain perusahaan venture capital, beberapa perusahaan lain juga menyatakan minat di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah perusahaan desain furnitur, produsen alas kaki, dan perbankan yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
Sebelumnya, Kepala BKPM juga menjadi pembicara utama dalam kegiatan Indonesia-US Business Forum yang dihadiri oleh 52 perusahaan Amerika Serikat. Sektor-sektor perusahaan yang hadir dari footwear industri, furnitur, teknologi dan informasi serta makanan minuman.
Kepala BKPM menyampaikan paparan terkait update investasi AS di Indonesia, kemudahan investasi dan juga perbaikan dan terobosan yang telah dilakukan pemerintah diantaranya yaitu PTSP, online licensing, layanan inbestasi 3 jam, kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK) dan BKPM smart phone application.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi, dari data yang dimiliki oleh BKPM pada tahun 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai US$ 893 juta terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen US$ 4,8 miliar terdiri dari 76 proyek. (L/P010/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon