Anbar, Irak, 23 Sya’ban 1435/21 Juni 2014 (MINA) – Kelompok Militan bersenjata yang dipimpin oleh kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), mengambil alih kota Al-Qaim di bagian barat Provinsi Anbar di Irak, Sabtu (21/6).
Menurut sumber-sumber keamanan, kota tersebut jatuh ke kelompok-kelompok militan setelah pasukan keamanan mundur ke perbatasan Suriah menyusul bentrokan sengit, demikian dilaporkan oleh Kantor Berita Turki Anadolu yang dikutip Miraj Islamic News Agency, Ahad..
Para militan ISIL dikatakan telah merebut barak militer, pos pemeriksaan dan beberapa kendaraan militer bersama dengan amunisinya di kota.
Gubernur distrik kota perbatasan Ferhan Fetihan mengatakan bahwa Staf Kolonel Majid Al-Fehdavi tewas dan tiga tentara terluka dalam bentrokan antara tentara dan militan. Fetihan mengatakan bentrokan itu berlanjut di beberapa lokasi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
ISIL yang sudah menguasai bagian dari Suriah, telah memperluas jangkauannya ke Irak sejak 10 Juni, ketika merebut Mosul sebagai kota terbesar kedua Irak dan setelahnya segera mengambil kendali kota Tikrit dan Tal Afar.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengumumkan, Kamis (19/6) bahwa AS akan mengirim hingga 300 penasihat militer ke Irak untuk memperkuat pasukan keamanan Irak dalam upaya mereka untuk memadamkan aksi perlawanan militan.
Pemerintah Daerah Kurdi (KRG) di utara negara itu mengatakan bahwa tentara dilaporkan menarik diri dari daerah di mana bentrokan sengit berlangsung dengan militan pimpinan ISIL.
Jabbar Yawer, Sekretaris Jenderal Kementerian Peshmerga, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pasukan Peshmerga berjuang dalam pertempuran melawan militan setelah pasukan tentara melarikan diri dari Salahuddin, Nineveh dan Kirkuk.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Yawer melanjutkan, pasukan Peshmerga saat bentrok dengan militan ISIL di daerah As-Sadiye dan Jalula di Provinsi Diyala, dan diklaim bahwa distrik As-Sadiye masih di bawah kendali ISIL.
Irak mengalami peningkatan kekerasan sektarian dalam beberapa bulan terakhir, di mana pemerintah Irak menyalahkan kelompok ISIL. (T/P09/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata