Jakarta, MINA – Islamic Book Fair (IBF) ke-20 tahun 2022 akan digelar secara offline di Hall A Jakarta Convention Center (JCC) pada 3-7 Agustus 2022 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Panitia IBF 2022 sudah menyiapkan sejumlah rencana antisipasi agar pameran buku Islam terbesar se-Indonesia ini dapat berlangsung aman dan nyaman.
Ketua Bidang Promosi IBF 2022, Tatang Sundesta, menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 terkait pelaksanaan pameran ini. Demikian keterangan tertulis yang diterima MINA, Jumat (29/7).
Panitia sudah mempresentasikan model pelaksanaan pameran yang sangat mengedepankan aspek keamanan dan keselamatan tersebut di hadapan perwakilan 14 instansi Pemerintah terkait.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Alhamdulillah IBF 2022 sudah mendapat rekomendasi dari Satgas Covid-19 dan dinyatakan dapat dilaksanakan sesuai jadwal asalkan dengan tetap memperhatikan prokes yang ditetapkan,” kata tatang di Jakarta.
Tatang menambahkan, panitia IBF 2022 akan mematuhi semua ketentuan yang disampaikan Satgas Covid-19. Pihaknya berupaya semaksimal mungkin agar semua pihak yang terlibat dalam pameran ini tetap merasa aman dan nyaman tanpa harus khawatir dengan penyebaran dan penularan Covid-19.
“Kami akan selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak agar IBF 2022 ini dapat berlangsung dengan baik. Kami menyadari bahwa melaksanakan pameran dalam kondisi pandemi seperti ini membutuhkan penyesuaian. Karena itu panitia tidak sungkan bekerjasama dengan berbagai pihak agar IBF dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ditetapkan,” kata Tatang.
“Kepada para pengunjung, panitia IBF 2022 mengimbau agar mematuhi aturan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Pengunjung wajib menggunakan masker, menjaga jarak dan mengecek suhu tubuh sebelum memasuki arena pameran,” ujarnya. (R/R11/P2)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Mi’raj News Agency (MINA)