Al-Quds, 19 Jumadil Akhir 1436/8 April 2015 (MINA) – Yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan Islam memperingatkan pendudukan Israel terus berupaya untuk mengubah sekolah Tankaziyah, yang terletak di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha menjadi sebuah sinagog Yahudi.
Otoritas Pendudukan Israel mengubah sekolah menjadi rumah ibadat bagi tentara dan situs militer untuk Polisi Khusus Perbatasan Israel pada tahun 1969, demikian Middle East Monitor (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Dalam surat yang mendesak dikirimkan kepada Kepolisian Distrik Yerusalem, pengacara Aviad Visoli, Kepala Koalisi Temple Mount, mendorong mengizinkan Lembaga Temple Mount untuk memasuki Sekolah Tankaziyah, mengklaim itu adalah rumah ibadat dan situs suci bagi orang-orang Yahudi.
Visoly dikabarkan menulis surat itu setelah ia ditolak untuk memasuki Masjid Al-Aqsha, Ahad (5/4) lalu.
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Pengacara mengklaim bangunan Tankaziyah adalah rumah ibadat khusu bagi orang Yahudi karena merupakan satu-satunya situs suci di dunia yang terletak di dalam batas-batas “Temple Mount“.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al–Aqsha Amir Al–Khatib memperingatkan dampak serius atas langkah tersebut.
“Apa yang harus kita pahami usulan dan permintaan yang sering dikeluarkan Israel untuk mengubah bagian dari Masjid Al–Aqsha menjadi rumah ibadat orang Yahudi, setelah itu disalahgunakan oleh pendudukan Israel dan berubah menjadi sebuah situs militer dan, pada saatnya, menjadi sebuah sinagog?” ungkapnya.
Dia meminta pihak terkait untuk segera turun tangan dan bekerja untuk menggagalkan skema berbahaya tersebut.(T/P002/R05)
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ucapkan Selamat untuk Rakyat Suriah