Ramallah, MINA – Sejumlah tokoh agama internasional dan politisi, termasuk seorang legislator Ghana, yang merupakan undangan Konferensi Yerusalem di Ramallah ditolak masuk oleh Israel.
Konferensi Internasional ke-9 tentang Kota Suci Yerusalem dimulai hari Rabu (11/4), tetapi ada ketidakhadiran yang mencolok, termasuk delegasi India yang terdiri dari 13 anggota, seorang mufti dari Sri Lanka, seorang sarjana Muslim Bosnia, dan Kepala Dewan Islam Australia, demikian Linah Alsaafin Al Jazeera melaporkan.
Ras Mubarak, anggota parlemen Ghana, yang akan menyampaikan pidato di konferensi harus berbalik pulang dua kali di persimpangan perbatasan Allenby.
“Saya tiba hari Selasa, tetapi ditolak masuk dan diberitahu untuk kembali pagi ini hanya buat menerima pelecehan yang sama dan ditolak masuk sekali lagi,” kata Mubarak kepada Al Jazeera. Ia menambahkan bahwa dia menghormati undangan dari Otoritas Palestina untuk berbicara di konferensi.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
“Israel bertanya kepada saya, apa yang akan saya lakukan di Palestina,” lanjutnya. “Mereka memberi saya izin untuk masuk dan kemudian mereka mencabut otorisasi itu. Mereka tidak memberi saya alasan kenapa menolak saya masuk.”
Mubarak mengatakan, Israel memulangkan dua bus, termasuk akademisi dan sarjana Muslim, yang telah tiba di perbatasan.
Mubarak menggambarkan aksi di perbatasan itu sebagai “kemalangan, tetapi tidak mengejutkan”.
“Ini bukan pertama kalinya mereka mencegah seorang politisi atau aktivis memasuki Tepi Barat,” katanya. “Ini adalah bagian dari upaya untuk mengganggu teman-teman Palestina.” (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya