Jamaah Masjid Al-Abror Lombok Barat Perlu Guru Al-Quran

, MINA – Jamaah Dusun Wadon, Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, sangat memerlukan guru Al-Quran untuk membimbing anak-anak setempat pascagempa.

Hal itu disampaikan Pengurus DKM saat Diskusi Ramadhan di masjid tersebut, usai shalat tarawih berjamaah Ahad malam (13/5).

Hadir dalam diskusi, Kepala Dusun Muzakir, Penghulu Maliki, dan pengurus harian lainnya. Turut hadir Farid Rahman dan Arman yang bergerak di bidang pembangunan kembali hunian warga, dan Ali Farkhan Tsani, dai utusan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang berpusat di Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor.

Saat ini, di masjid yang mampu menampung sekitar 700 jamaah itu, belum ada guru Al-Quran secara khusus.

Pengajar Al-Quran yang diharapkan jamaah bukan hanya akan mengajarkan Al-Quran bagi anak-anak, tapi juga untuk ibu-ibu dan jamaah lainnya. Di samping menjadi imam masjid dan memberikan tausiyah pencerahan.

DKM setempat mengharapkan, ke depan akan terbangun lembaga Tahfidz Al-Quran di masjid tersebut.

Sebelumnya, dalam Tausiyah Ramadhan, Ali Farkhan mengingatkan jamaah untuk memakmurkan masjid sepanjang bulan suci Ramadhan.

“Marilah kita makmurkan masjid karunia Allah ini, terutama dengan shalat berjamaah, agar kita tercatat sebagai orang-orang yang baik atau Al-Abrar, seperti nama masjid ini,” ujarnya.

Ia menambakan, shalat merupakan ibadah utama, tiangnya agama, seperti bangunan masjid yang kokoh, ditopang oleh tiang yang kokoh pula.

“Sekarang kita ambil hikmahnya saja, ketika Allah menguji suatu musibah kepada kita, pasti ada pelajaran berharga di dalamnya,” lanjutnya.

Itu semua, agar kita semakin mendekat kepada Allah, meningkatkan ibadah dan amal shalih, serta berjuang dengan jiwa dan harta untuk kemajuan Islam dan Muslimin, imbuhnya. (L/RS2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.