Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan umat Islam menetapkan tanggal 1 Syawwal 1443 H jatuh pada hari Senin, 2 Mei 2022 Masehi.
Keputusan tersebut ditandatangani oleh Imaam Yakhsyallah Mansur di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Kab. Bogor, Sabtu (30/4), berdasarkan hasil laporan hisab dan rukyah dari berbagai wilayah di Indonesia dan lainnya bahwa tim rukyat tidak berhasil melihat hilal.
As’adi Al-Ma’ruf sebagai Amir Majelis Qodho (MQ) menyatakan, secara hisab, hilal masih berada di bawah ufuk. Ijtima’ (pertemuan bulan dan matahari) baru terjadi Ahad dini hari pukul 03.55 WIB. Hal itu tidak memungkinkan hilal dapat terlihat di Indonesia maupun di negeri-negeri Timur Tengah.
“Dengan demikian, puasa Ramadhan digenapkan menjadi 30 karena kita sudah memulai puasa pada Sabtu, 2 April lalu,” demikian disampaikan Ust Wahyu Iwa Sumantri selaku wakil MQ.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
“Apabila terjadi kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan dilakukan perbaikan segera,” tambah pernyataan itu.
Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) RI akan mengadakan sidang isbat pada Ahad (1/5). Tetapi para pakar memperkirakan perayaan Idul Fitri akan serempak pada Senin, 2 Mei 2022.
Sebelumnya terjadi perbedaan awal puasa Ramadhan di Indonesia. Pemerintah RI menetapkan puasa Ramadhan dimulai pada Ahad 3 April. Sementara di negara-negara Timur Tengah memulai puasa Ramadhan pada Sabtu 2 April. (L/P2)/RS2
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama