Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panglima Komando AS untuk Timteng Diam-diam Kunjungi Suriah Utara

Rudi Hendrik - Ahad, 26 Februari 2017 - 19:43 WIB

Ahad, 26 Februari 2017 - 19:43 WIB

1923 Views

Jenderal Joseph Votel (tengah). (Foto: dok. Alchetron.com)

Jenderal Joseph Votel (tengah). (Foto: dok. Alchetron.com)

 

Manbij, Suriah, 28 Jumadil Awwal 1438/26 Februari 2017 (MINA) – Panglima Komando Pusat Tentara Amerika Serikat untuk Timur Tengah (CENTKOM), Jendral Joseph Votel, tanpa dipublikasikan,  mengunjungi Suriah Utara untuk bertemu dengan aliansi pasukan Kurdi yang memerangi kelompok Islamic State (ISIS).

Pertemuan itu adalah yang pertama dilakukan seorang Panglima AS yang jendral berbintang empat, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Menurut juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Talal Sello,  Komandan Komando Pusat AS (CENTCOM) yang mencakup Timur Tengah, bertemu secara tertutup dengan para pemimpin SDF.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

“(Votel) membahas peningkatan koordinasi dan dukungan (ke SDF) di era Donald Trump,” kata Sello, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA. “Ada janji (pemberian) senjata berat secara bertahap di masa depan.”

Sello menggambarkan pertemuan empat jam itu sebagai konfirmasi dukungan AS bagi pasukan SDF yang dipimpin oleh Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi. Namun, Pentagon belum menanggapi laporan dari pertemuan tersebut.

“Votel mengkonfirmasi komitmen koalisi (Kurdi) untuk melindungi Manbij dari serangan yang dilancarkan atau didukung oleh Turki, sebagai bagian dari komitmen sebelumnya untuk melindungi kawasan,” ujar sumber senior SDF lainnya.

Manjib adalah sebuah kota strategis di provinsi Aleppo dalam perang yang sedang berlangsung. Pasukan Turki dan kelompok yang didukung Turki terus maju di utara.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Sebagian besar pengamat melihat, pergerakan militer Turki di utara Suriah sebagai strategi untuk mengekang kontrol Kurdi serta bertempur dengan ISIS.

“Kami tidak membicarakan akan membuka koridor bagi pasukan Turki untuk memasuki wilayah di bawah kendali kami,” kata SDF. (T/RI-1/RS1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Timur Tengah
Amerika
Timur Tengah