Tel Aviv, MINA – Jumlah total kasus virus corona di Israel naik menjadi 298. Pejabat kesehatan negara itu pada Senin (16/3) melaporkan 48 kasus baru.
Pejabat kesehatan dalam pernyataannya mengatakan, kasus-kasus baru itu menjadi “lonjakan besar” untuk saat ini, Anadolu Agency melaporkan.
Ia menyebutkan, 8.571 orang telah diuji. Ada 19 petugas kesehatan dan lima tentara di antara mereka yang terinfeksi virus yang dikenal sebagai COVID-19 itu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Senin (16/3) malam kerangka kerja darurat sebagai langkah pencegahan terhadap virus corona baru.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Pada Rabu (18), Departemen Kesehatan akan melarang acara yang dihadiri lebih dari 100 orang.
Netanyahu juga mengumumkan masa karantina wajib 14 hari bagi mereka yang datang ke Israel.
Pada Ahad (15/3), Israel juga mengumumkan penutupan bisnis komersial selain pasar, apotek, pom bensin dan bank.
Virus baru muncul di Wuhan, Cina Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 146 negara dan wilayah. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan wabah itu pandemi.
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Dari sekitar 173.000 kasus yang dikonfirmasi, jumlah kematian saat ini melebihi 6.600, sementara lebih dari 77.500 dari mereka telah pulih, menurut Worldometer, sebuah situs web yang mengumpulkan jumlah kasus baru.
Jumlah kasus aktif saat ini adalah lebih dari 88.500, dengan 93% ringan, dan 7% dalam kondisi kritis. (T/R7/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida