Jakarta, MINA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pada Rabu (19/8) memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke-75.
Bersamaan dengan itu, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, secara daring meresmikan gedung baru Kedutaan Besar Republik Indonsia (KBRI) Phnom Penh, Kamboja.
“Setelah 60 tahun lebih memiliki hubungan diplomatik dengan Kamboja, KBRI Phnom Penh telah menempati gedung baru yang permanen,” kata Retno dalam keterangan persnya.
Pada kesempatan yang sama, Menlu RI juga meresmikan gedung baru Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau di Malaysia.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Dari waktu ke waktu, kita mencoba membeli gedung baru untuk mendukung diplomasi. Pembelian ini untuk jangka panjang akan membantu menghemat biaya sewa gedung. Selamat untuk KBRI Phnom Penh dan KRI Tawau,” ujar Menlu pada saat peresmian.
Kantor baru KBRI yang terdiri dari 2 gedung berlantai 2 dan 3 ini terletak di lokasi yang strategis, yaitu di seberang Norodom Sihanouk Memorial atau Patung Raja Sihanouk yang merupakan salah satu ikon kota Phnom Penh.
Pada masanya, King Father Norodom Sihanouk adalah teman seperjuangan Presiden Soekarno.
Dengan mengusung konsep Smart Embassy yang ramah layanan, memiliki open office dengan wifi, penerapan less plastic and paper, serta penggunaan beberapa panel sinar surya untuk menghemat energi, diharapkan dapat menunjang kerja KBRI Phnom Penh secara optimal baik dalam menjalankan misi diplomasi maupun dalam melayani masyarakat.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
“Kami ingin mengucapkan terima kasih untuk semuanya, dari tukang sapu dan bersih-bersih, hingga kepala kanselerai yang telah membantu dalam proses kepindahan ke gedung baru ini,” kata Duta Besar RI, Sudirman Haseng.
Selama lebih dari 60 tahun memiliki hubungan diplomatik, Indonesia dan Kamboja telah menikmati kerja sama di bidang politik dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, sosial budaya, serta pertukaran people-to-people.
Secara khusus, perdagangan bilateral Indonesia-Kamboja mengalami peningkatan lebih dari 10 persen dan selama sepuluh tahun terakhir dengan surplus bagi Indonesia lebih dari 80 persen.
Pada tahun 2019, nilai perdagangan kedua negara sebesar USD 661 juta, meningkat 18 persen dari tahun 2018.
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Sementara pada periode Januari-Juni 2020, nilai perdagangan sejumlah USD 312.25 juta (meningkat 7.19 perse dari periode yang sama di tahun 2019).
Adapun komoditas unggulan Indonesia ke Kamboja antara lain kendaraan bermotor dan komponennya, elektronik, batu bara dan produk farmasi.
Sedangkan komoditas ekspor Kamboja ke Indonesia antara lain pakaian jadi, alas kaki dan produk pertanian. (R/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon