Tunis, MINA – Kais Saied, Presiden baru Tunisia mengambil sumpah jabatannya pada Rabu (23/10) setelah kemenangannya dalam pemilihan umum mengalahkan para pemimpin politik secara mengejutkan.
Saied, seorang akademisi konservatif tanpa pengalaman politik sebelumnya, memenangkan dukungan luar biasa dari pemilih muda pada 13 Oktober.
Ia dilantik di hadapan anggota majelis konstituante dan badan-badan negara tinggi lainnya, demikian Nahar Net melaporkan.
Jajak pendapat itu menyusul kematian Beji Caid Essebsi pada bulan Juli, presiden pertama Tunisia yang dipilih secara bebas oleh hak pilih universal.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Setelah menyapu 72,71 persen suara dalam pemilu, Saied telah memenangkan mandat yang jelas untuk memerangi korupsi dan mempromosikan keadilan sosial, meskipun perannya berfokus pada keamanan dan diplomasi.
Saied selaku seorang profesor hukum konstitusi dengan sikap kaku dan kerasnya memberinya julukan “Robocop”. Ia tidak memiliki pengalaman nyata dalam kebijakan luar negeri.
Tunisia adalah negara paling utara di Afrika. Wilayahnya berbatasan dengan Aljazair di sebelah barat, Libya di tenggara, dan Laut Mediterania di utara dan timur. Populasi Tunisia diperkirakan hanya di bawah 10,8 juta pada tahun 2013. Nama Tunisia berasal dari ibu kotanya, Tunis, yang terletak di pantai timur laut Tunisia.
Secara geografis, Tunisia terletak di ujung timur Pegunungan Atlas dan bagian utara dari gurun Sahara. Tunisia menjadi adalah satu-satunya negara demokrasi di Dunia Arab. Ia memiliki indeks pembangunan manusia yang tinggi. Ia memiliki perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mi’raj News Agency (MINA)