Phnom Penh, MINA – Pemerintah Kamboja akan segera membentuk Departemen Urusan Halal dengan tujuan untuk menarik wisatawan, terutama pelancong Muslim.
Departemen tersebut akan berada di bawah naungan Departemen Umum Perlindungan Konsumen, Persaingan, dan Pencegahan Penipuan (CCF) Kementerian Perdagangan. Demikian dikutip dari The Phnom Penh Post, Rabu (27/1).
Wakil Ketua Komite Pengarang Halal Kamboja (CHSC) mengatakan, pihaknya pada 21 Januari telah menggelar pertemuan untuk membahas draf Surat Keputusan No 160 tanggal 29 Juli 2016 yang membentuk komite.
“Diskusi itu fokus untuk merevisi beberapa pasal dalam surat keputusan tersebut untuk memasukkan komposisi baru rincian tentang departemen halal,” kata Hassan.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Sementara itu, Direktur Jenderal CCF Phan Oun mengatakan, Pemerintah juga akan mengubah keputusan tersebut untuk menyesuaikan komposisi CHSC.
“Komite tersebut mungkin juga akan melihat komposisi baru karena perubahan dan promosi ke posisi baru. Kemudian kita akan membentuk Departemen Urusan Halal di bawah CCF,” ujarnya.
Setelah keputusan tersebut diterapkan secara resmi, Oun mengatakan Departemen Urusan Halal akan segera beroperasi dan petugas kepolisian akan memeriksa data hukum serta pelabelan halal di semua perusahaan.
“Setelah komposisinya benar-benar sempurna, kami akan memiliki manajemen produk halal yang lebih ketat dan inspeksi perusahaan kecil dan menengah untuk memasang label halal dengan benar sesuai dengan standar teknis Kamboja,” tambah Oun.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
Menurutnya, Kementerian Perdagangan telah mendaftarkan dan mengeluarkan sertifikat 666 produk halal di Kamboja.
Produk halal terdiri dari makanan dan komoditas lain yang akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dan terutama akan mendukung sektor UKM di Kamboja.
Presiden Asosiasi Agen Perjalanan Kamboja (CATA) Chhay Sivlin mengatakan pengelolaan yang tepat atas produk halal, terutama makanan akan memainkan peran penting dalam menarik wisatawan ke Kamboja di masa mendatang.
“Kami memuji perhatian terhadap produk pariwisata yang akan lebih mempersiapkan kami untuk menyambut turis Muslim setelah situasi Covid-19 membaik. Kami akan memiliki lebih banyak produk yang tersedia untuk melayani sektor pariwisata,” kata Sivlin.
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?
“Mengembangkan produk halal sangat penting untuk menarik wisatawan Muslim di pasar global utama, tambahnya. (T/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal