Bandar Lampung, MINA – Program Kampung Bahasa Arab Al-Quran Bandar Lampung yang sempat berhenti akibat pandemi Covid-19 kini berjalan kembali.
Lembaga itu memiliki ciri khas khusus berlajar Bahasa Arab dengan berjamaah.
Pada kegiatan Orientasi Tahsin Tahfizh Al-Quran dan Bahasa Arab di Masjid Miftahul Jannah Rajabasa Raya Bandar Lampung pada Jumat (5/11), Trainer Kampung Bahasa Arab Hendi Susanto menyampaikan motivasi dan pentingnya belajar Bahasa Arab sebagai bahasa internasional dan bahasa kitab suci Al-Quran.
Menurutnya, Bahasa Arab juga merupakan bahasa yang telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), digunakan dalam berbagai forum internasional sebagai alat komunikasi horisontal antarnegara sedunia dan berkomunikasi vertikal pada saat ibadah umat Islam.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Bagaimana mungkin, kita sebagai manusia yang selama ini selalu berupaya memperbaiki cara berbahasa komunikasi antar sesama manusia, namun pada saat yang sama, sebagai orang yang beriman enggan memperbaiki bahasa komunikasi pada Tuhan kita Allah Subhaanahu wa Ta’ala?” katanya.
“Kami para perintis Kampung Bahasa Arab Al-Quran di Provinsi Lampung akan kembali mendukung program Lampung Mengaji yang pernah dilaunching oleh Gubernur bersama Wakil Gubernur serta Kampung Bahasa Arab Al-Quran di Rajabasa Raya oleh Pemerintah Provinsi Lampung dua tahun yang lalu, sebelum terhenti akibat pandemi,” ungkapnya.
Ia menjelaskan cara bergabung program-program selain Belajar Bahasa Arab dan Al-Quran yang dibuka untuk masyarakat umum tersebut seperti weekend i’tikaf gratis, berbagai jenis perlombaan, studi wisata religi tadabbur alam, dan pesantren kilat pada liburan akhir tahun maupun Ramadhan yang akan datang.
Hadir sebagai narasumber sekaligus native speaker Bahasa Arab asal Mesir/ Timur Tengah, Syeikh Mahmud Al Banna, Lc yang juga menjadi salah satu pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Miftahul Jannah Rajabasa Raya Bandar Lampung.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Ia berpesan kepada peserta agar memperhatikan kembali bahwa sudah selayaknya untuk selalu bersemangat dan bangga dalam mempelajari sekaligus mempraktekkan Bahasa Arab.
“Hal ini tentu bukan karena bahasanya orang Arab, melainkan karena bahasa ini telah dipilih dan dimuliakan oleh Allah SWT menjadi bahasa kitab suci-Nya. Selain itu, Bahasa Arab juga memiliki lebih dari 12 juta kosakata, jauh lebih banyak dari enam bahasa internasional lainnya” terangnya.(R/cha/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru