Bogor, 8 Rabi’ul Awwal 1437/19 Desember 2015 (MINA) – Kantor berita Islam Mi’raj (MINA) meluncurkan buku “3 Tahun MINA” di usia tiga tahun berdirinya di Indonesia.
Buku yang berisi tentang sejarah berdirinya MINA dan berbagai prestasinya dalam usia singkat itu, diluncurkan pada Sabtu (19/12) oleh Imam Jamaah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor.
Buku pertama yang diterbitkan oleh MINA Publishing House tersebut juga menceritakan berbagai kisah para wartawan yang bekerja dari “nol” pengalaman dalam hal jurnalistik dengan status beramal saleh.
Dalam sambutannya, Yakhsyallah selaku pemimpin yang bertanggung jawab penuh atas keberlangsungan perjuangan kantor berita Islam pertama di dunia ini, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu, tenaga dan biaya demi memperjuangkan Islam dan Muslimin melalui MINA.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Bagi semua reporter dan manajemen MINA agar dapat mensyukuri apa yang telah dicapai, prestasi yang telah diraih dan semua yang telah didapatnya dengan bekerja lebih giat lagi,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Redaksi MINA Ismet Rauf mengatakan, melihat prestasi dalam usia tiga tahun untuk level sebuah kantor berita, ia mengaku optimis untuk pencapaian di masa yang akan datang.
“Insya Allah ada alasan untuk optimis. Tentu dengan niat ikhlas karena Allah, dengan kerja keras semua pihak,” katanya.
Ismet membandingkan dengan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA, kantor berita tertua yang masih ada di Indonesia, didirikan pada 1937, kini 78 tahun, di mana ia menjadi wartawan sejak 1967 – 2002. Sementara di luar negeri, kantor berita tingkat dunia sudah berusia lebih seratus tahun.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Melihat pencapaian selama tiga tahun MINA dan peluang-peluang yang terbuka, rasa hormat perlu kita lafazkan pada Muhyiddin Hamidy, Imam Jamaah Muslimin (Hizbullah),” kata Ismet, mengenang mendiang pendiri dan Pemimpin Umum MINA yang wafat pada 12 Desember 2014.
Sosok Muhyiddin Hamidy juga banyak dikisahkan di dalam buku tersebut.
MINA adalah sebuah kantor berita internasional yang memproduksi berita dan tulisan secara online dengan versi tiga bahasa, yaitu Arab, Inggris dan Indonesia.
MINA didirikan sebagai wujud nyata hasil dari keputusan Konferensi Internasional Pembebasan Al-Aqsha di Bandung 2012 yang dihadiri oleh ulama dari 22 negara, termasuk Imam Besar Masjid Al-Aqsha Syaikh Ali Omar Yakob Al-Abbasi.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
MINA didirikan oleh Jaraingan Pondok Pesantren Al-Fatah, MER-C dan Radio Rasil.
MINA juga sudah memiliki koresponden di beberapa negara, khususnya di Gaza, Palestina.
Dalam perjalanannya, berita-berita MINA telah banyak dikutip oleh berbagai media nasional dan asing. (L/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain