Doha, MINA – Kapten Tim Nasional (Timnas) Swiss Granit Xhaka mengatakan, dia tidak akan meniru aksi timnas Jerman yang berpose sambil menutup mulut sebagai bentuk protes kepada FIFA yang melarang penggunaan ban lengan pelangi (untuk mendukung LGBTQ+).
“Saya pikir, Timnas Swiss tidak perlu melakukan apapun. Kami harus menghormati aturan yang telah disepakati dan berkonsentrasi untuk berkompetisi, hanya itu yang ingin saya lakukan,” kata pesepakbola Muslim tersebut seperti dikutip dari AboutIslam.net, Senin (28/11).
Seperti Xhaka, pemain klub sepak bola Inggris, Everton Andros Townsend juga setuju dengan pelarangan ban kapten OneLove di Piala Dunia Qatar karena hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.
“Berbicara tentang kampanye Rainbow Laces di Liga Inggris, para pemain Muslim menghormatinya tetapi kami tidak mendukungnya karena hal itu bertentangan dengan ajaran agama yang membuat kami berdosa jika melakukan hal tersebut,” kata Townsend.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
“Ketika mereka berada di negara kami, mereka menghormati keyakinan agama kami dan begitu pula sebaliknya karena itulah keyakinan agama mereka, terlepas benar atau salah, mereka pasti percaya karena suatu alasan,” tambahnya.
Hubungan dan pernikahan sesama jenis sendiri merupakan hal yang dilarang oleh Islam, Kristen, dan semua agama samawi.
Islam melarang umatnya untuk melakukan atau mendukung penyimpangan seksual dengan cara apapun.
Gereja Katolik juga mengajarkan, homoseksualitas bukanlah suatu dosa, tetapi menjalin hubungan dengan sesama jenis merupakan hal yang dilarang.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Mantan Paus Benediktus XVI meminta seluruh manusia untuk berlindung dari penyimpangan seksual yang dapat menghancurkan manusia. (T/ri/RE1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional