Beni, DRC, MINA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus baru Ebola dikonfirmasi muncul di Republik Demokratik Kongo (DRC).
Pengumuman hari Jumat (10/4) itu muncul hanya beberapa hari sebelum wabah terbesar di negara itu akan diumumkan berakhir.
Menurut laporan, kasus baru dikonfirmasi di Beni, sebuah kota di jantung epidemi di DRC timur. Pasien meninggal pada Kamis pagi (9/4) di rumah sakit setelah menunjukkan gejala beberapa hari sebelumnya.
“Informasi awal menunjukkan bahwa korban adalah pria berusia 26 tahun di wilayah Beni,” kata Komite Multisektoral untuk menanggapi epidemi itu dalam sebuah pernyataan, demikian dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Tim kami, bekerja sama dengan WHO, sudah di lapangan untuk memperdalam penyelidikan dan menerapkan tindakan kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Hingga Jumat, tidak ada kasus baru yang terdaftar sejak 17 Februari.
Negara itu berencana pada Ahad (12/4) untuk mengumumkan berakhirnya wabah, yang muncul pada bulan Agustus 2018 dan sejak itu menewaskan lebih dari 2.200 orang.
“Setelah 52 hari tanpa kasus, tim pengawasan & tanggapan di lapangan telah mengkonfirmasi kasus baru,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah unggahan Twitter.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
“Sayangnya, ini berarti pemerintah DRC belum akan dapat mendeklarasikan berakhirnya wabah Ebola pada hari Senin, seperti yang diharapkan. Tetapi WHO tetap di lapangan dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat yang terkena dampak dan mitra kami untuk mengakhiri wabah,” katanya. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa