Jakarta, MINA – Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan, bukan hanya Saifudin Ibrahim yang belum diamankan polisi sebelumnya, juga ada Jozeph Paul Zhang yang kabarnya keluar ke Jerman dan terus dilacak keberadaannya.
“Bagaimana hasil pelacakannya, jadikah Polri bekerja sama dengan Imigrasi mencabut paspor Jozeph, entahlah,” kata Reza dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/3).
Yang jelas katanya, YouTube Channel Jozeph Paul Zhang masih aktif sampai sekarang. Dan tidak ada tanda-tanda dia bersiaran dari dalam ruang tahanan, misalnya. Sekarang ada satu nama lagi yang bikin pernyataan mengerikan: Yusuf Manubulu.
“Saya jadi ingat daftar BNPT tentang penceramah radikal. Kira-kira nama-nama di atas sesuai dengan daftar kriteria penceramah radikal ala BNPT itu? Apakah mereka layak disebut sebagai penceramah radikal dari komunitas non muslim? Ini perlu dipastikan agar daftar BNPT tersebut tidak menjadi acuan untuk menilai penceramah dari agama tertentu saja,” imbuhnya.
Baca Juga: Jelang Laga Indonesia vs Bahrain, Manager Timnas Sumardji: Kita Wajib menang
Juga, karena siapa pun–termasuk para ASN–bisa saja menjadi pengikut penceramah-penceramah di atas, maka para ASN pun bisa menjadi radikal pula.
Pertanyaan saya, apakah assesment tool yang dibangun Densus 88 akan bisa diterapkan untuk menakar tingkat radikalisme ASN dengan latar agama apa pun? Ataukah tool itu spesifik untuk meng-assess ASN yang beragama tertentu saja?.
Setiap orang, termasuk ilmuwan, bisa bias. Tapi kalau pemikiran bias lantas diadopsi ke dalam instrumen yang dipakai resmi oleh alat-alat negara, bahaya itu.
“Jadi, sembari menantikan hasil kerja Polri mengamankan nama-nama di atas, mari kita takar objektivitas daftar BNPT dan tool Densus 88. Lewat uji publik, semoga daftar dan tool itu benar-benar bisa dipastikan bermanfaat bagi Indonesia,” katanya. (R/R4/P2)
Baca Juga: Pelajar di Grobogan, Jateng Terpaksa Naik Perahu ke Sekolah Akibat Jalan Putus Diterjang Banjir
Mi’raj News Agency (MINA)