Khartoum,MINA- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum, Sudan mengadakan kegiatan Dialog Interaktif Entrepreneurship yang diikuti oleh lebih dari 100 warga negara Indonesia (WNI) di Sudan yang sebagian besar dari kalangan mahasiswa.
Duta Besar RI untuk Sudan & Eritrea, Rossalis R Adenan membuka secara resmi kegiatan tersebut, dalam sambutannya antara lain menyatakan bahwa salah satu misi KBRI Khartoum adalah meningkatkan kualitas pembinaan masyarakat Indonesia. Hal itu dilakukan dengan menyelenggarakan dan mendukung penyelenggaraan kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan kemampuan, kemandirian dan semangat dan jiwa Entrepreneur di kalangan WNI di Sudan.
Para peserta antusias mengikuti kegiatan tersebut. Acara itu menghadirkan para pelaku usaha Indonesia yang menjadi peserta International Fair of Khartoum ke-37 Tahun 2020.20-27 Januari 2020.
Para WNI yang hadir menyatakan sebagian dari mereka telah merintis atau memiliki usaha sendiri di Khartoum, baik di bidang produk barang maupun jasa, walaupun masih tergolong berskala kecil. Kegiatan Dialog Interaktif merupakan salah satu dari rangkaian program berkelanjutan KBRI Khartoum untuk mencapai misi dimaksud.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Dalam acara dialog, para peserta mendengarkan langsung testimoni pengalaman dalam memulai usaha dari para pelaku usaha Indonesia yg intinya mengajak peserta untuk terus mengasah kemampuan agar mampu melihat dan memanfaatkan peluang pasar dalam menjawab tantangan zaman dan dapat bertahan di era yang kompetitif dengan kemandirian secara finansial.
Antusiasme para peserta antara lain terlihat dari pertanyaan yang diajukan dan diskusi informal di sesi ramah-tamah, serta apresiasi WNI terhadap acara tersebut.
Sebanyak 15 orang pengusaha Indonesia berpartisipasi dalam Pameran International Fair of Khartoum (IFK) ke-37 di Khartoum, Sudan yang berlangsung pada 20-27 Januari 2020.
IFK ke-37 diikuti oleh 25 negara, 600 perusahaan Lokal Sudan maupun asing . Acara tersebut juga dihadiri oleh dua orang pebisnis Eritrea yg mempunyai bisnis dengan Indonesia yang secara khusus diundang ke Khartoum. (L/B02/P2)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj News Agency (MINA)