Kuwait City, MINA -Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuwait mendistribusikan paket pangan untuk Warga Negara Indonesia yang terdampak virus corona atau Covid-19 di negara itu.
Duta Besar RI Tri Tharyat dan staff KBRI Kuwait secara paralel melakukan pengecekan kondisi WNI di berbagai titik, seperti Sharq, Jahra, Fahaheel, Abu Halifa, Kuwait City, Jleeb dan Mahboulla.
Dalam distribusi bantuan di Jleeb dan Mahboulla yang sedang dikarantina secara regional, dilaksanakan berkordinasi dengan kepoisian setempat. Demikian dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (16/4).
Sebelumnya, KBRI Kuwait menerima laporan WNI yang mulai atau sudah kesulitan uang untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Laporan tersebut diterima langsung melalui nomer whatsapp resmi +965 97602020 maupun tidak langsung melalui media sosial dan organisasi masyarakat Indonesia (ormas), seperti Forum Diaspora Indonesia di Kuwait.
Per 2 April 2020, KBRI menerima laporan 240 WNI yang terdampak situasi pandemi. Dengan perkembangan penanganan virus corona per 14 April 2020, jumlahnya meningkat menjadi sekitar 1.700 WNI.
Selain bahan pangan, maka biaya sewa tempat tinggal dan tiket one-way pulang ke Indonesia juga menjadi permintaan, sebab perusahaan tempat bekerja juga mulai mengalami kesulitan finansial.
Untuk itu, komunikasi dilakukan secara intens, termasuk video conference pekanan KBRI-ormas yang rutin dilakukan sejak 22 Maret 2020 lalu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Implementasi aturan penanganan Covid-19 di Kuwait memasuki pekan kelima. Jam malam secara nasional diperpanjang menjadi pukul 17.00-06.00 dari sebelumnya sampai pukul 05.00.
Pekan lalu, Pemerintah Kuwait memutuskan untuk melakukan lock down di Mahboulla dan Jleeb Al Shuyoukh, seiring meningkatnya kasus penularan Covid-19 di dua kota tersebut. Langkah pencegahan penularan juga ditingkatkan di tempat umum yang masih buka, seperti supermarket. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata