Pyongyang, MINA – Duta Besar (Dubes) RI untuk Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara) Berlian Napitupulu mempromosikan kopi Indonesia di Aula Pancasila, KBRI Pyongyang.
Promosi kopi Indonesia yang pertama kali diadakan di Korea Utara tersebut, dihadiri para tamu kehormatan yaitu Dubes India, Kuba, Laos, Palestina, RRT, Rusia, Suriah, dan Viet Nam.
“Acara ini adalah tindak lanjut dari pembicaraan kami dengan beberapa teman Duta Besar tentang kopi Indonesia,” ujar Berlian dalam siaran pers KBRI Pyongyang, Senin (22/2).
Dalam kesempatan itu, Berlian mempresentasikan secara singkat sejarah, daerah penghasil kopi, keunikan rasa, kapasitas produksi, ekspor dan posisi produksi kopi Indonesia di dunia.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ia menjelaskan, sejarah kopi di Indonesia telah dimulai pada 1699 ketika perusahaan Belanda Verininging Ogst-Indische Companij (VOC) membudidayakan kopi di sekitar Batavia kemudian meluas ke berbagai wilayah di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
Indonesia merupakan negara pertama di luar negara-negara Arab dan Ethiopia yang membudidayakan kopi, bahkan VOC sempat menguasai perdagangan kopi dunia pada tahun 1725-1780.
“Pada tahun 2019 Indonesia merupakan negara ke-4 terbesar penghasil kopi di dunia setelah Brazil, Viet Nam dan Kolombia dengan total 761.100 ton. Pasar terbesar kopi Indonesia antara lain: Amerika Serikat, Italia, Malaysia dan Mesir. Namun ironisnya dari segi pendapatan, Indonesia hanya diurutan ke-9 jauh di bawah negara-negara bukan penanam kopi seperti Swiss, Italia, Jerman, bahkan Belgia,” ungkap Berlian.
Indonesia sangat beragam, setiap daerah memiliki rasa dan aroma kopi berbeda yang menjadikan kopi Indonesia unik dan menarik bagi para pecinta kopi dunia. Sebagai contoh, Kopi Sumatera memiliki rasa yang kuat dengan cita rasa coklat dan tembakau. Kopi Jawa memiliki rasa yang pekat dan tahan lama sementara Kopi Sulawesi memiliki rasa yang manis dengan cita rasa rempah-rempah.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Saat ini KBRI Pyongyang memiliki 18 koleksi produk kopi Indonesia dari berbagai daerah dan merek. Sebagian produk kopi tersebut kami dapatkan di pasar setempat sebagai hasil dari market survei yang kami lakukan sejak kami datang di Pyongyang tahun 2019,” ujarnya
Sementara itu, Dubes India Atul Malhari menyampaikan apresiasi atas inisiatif untuk mengadakan kegiatan tersebut .
Apresiasi juga disampaikan oleh Dubes Rusia yang mengatakan, kegiatan itu sangat konstruktif untuk saling mengenal potensi dan budaya negara sahabat sekaligus mengisi waktu di tengah pandemi yang membatasi kegiatan para Dubes dan staf di Pyongyang. (R/RE1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon