Srinagar, 18 Syawwal 1438/12 Juli 2017 (MINA) – Kemarahan atas serangan di distrik Anantnag, Kashmir yang menyebabkan tujuh jemaah Kuil Amarnath tewas dan 12 lainnya luka terus berlanjut.
Gubernur Negara Bagian Jammu dan Kashmir, Narinder Nath Vohra mendesak badan keamanan selama pertemuan untuk menjelaskan kronologi serangan yang dilakukan oleh sejumlah militan.
Sejumlah organisasi politik arus utama, kelompok pejuang dan Civil Society Kashmir mengeluarkan pernyataan keras pada Selasa (11/7) untuk mengutuk serangan di Batengoo, Anantnag pada Senin malam.
“Gubernur mengambil catatan serius tentang serangan terhadap peziarah dan mencari urutan kejadiannya,” kata seorang sumber yang dekat dengan pertemuan Gubernur bersama para pejabat keamanan wilayah lembah itu. Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Menurut sumber yang bicara dalam status anonim, Vohra yang juga Ketua Dewan Kuil Shri Amarnath, mempertanyakan bagaimana militan berhasil menargetkan bus peziarah umat Hindu meski ada langkah-langkah keamanan yang luas.
Pada Senin malam, orang-orang bersenjata tidak dikenal menembaki sebuah bus yang mengangkut jemaah kuil Amarnath Yatris.
Sejauh ini, belum ada pihak dari kelompok bersenjata yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Gua Amarnath adalah sebuah kuil Hindu yang terletak di kota Pahalgam dengan ketinggian 3.888 m, sekitar 141 km dari Srinagar, ibukota Jammu dan Kashmir.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Gua Amarnath menjadi salah satu tujuan ziarah bagi pemeluk agama Hindu. (T/RI-1/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan