Yerusalem, MINA – Amerika Serikat (AS) mengkritik kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir ke Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, Selasa (3/1).
Seperti dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (4/1), Menteri sayap kanan memasuki Kompleks Masjid Al-Aqsa, sehari setelah dia mengumumkan penundaan kunjungan karena peringatan kerusuhan.
Kedutaan Besar AS di Israel dalam pernyataan, Duta Besar Thomas Nides “telah menjelaskan dalam diskusi dengan pemerintah Israel bahwa status quo harus dipertahankan di tempat-tempat suci Yerusalem. Tindakan yang mencegah hal ini tidak dapat diterima.”
Kunjungan Ben-Gvir dikecam secara luas oleh warga Palestina sebagai provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Ben-Gvir memegang pandangan sayap kanan Palestina dan menyerukan pengusiran mereka.
Ia telah berulang kali bergabung dengan pemukim Israel dalam menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Politisi sayap kanan itu juga menyebabkan gelombang eskalasi di kota yang diduduki setelah dia mendirikan kantor di lingkungan Sheikh Jarrah.
November lalu, Presiden Israel Isaac Herzog memperingatkan dalam klip audio yang bocor bahwa “seluruh dunia prihatin” tentang pandangan ekstremis Ben-Gvir.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Israel menduduki Yerusalem Timur, di mana Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat