Jakarta, MINA – Kedutaan Besar Negara Palestina di Jakarta menerima ucapan belasungkawa atas wafatnya Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Pemberitahuan tersebut tertuang di dalam surat bernomor EPJ / 377 / XI / 2020 yang ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, semua Misi Diplomatik dan Konsuler, Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Badan Khususnya, Delegasi Uni Eropa, Sekretariat ASEAN dan Misi Tetap ASEAN di Jakarta.
“Buku belasungkawa akan dibuka di Kedutaan Besar Negara Palestina: JL. Ki Mangunsarkoro No. 64, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 12 November 2020 dari: 10:00 – 14:00 WIB,” tulis Kedubes Palestina dalam surat itu yang dikutip MINA, Kamis (12/11).
Diinformasikan pula, bagi rekan-rekan dan sahabat yang ingin menyampaikan belasungkawa secara digital, dapat mengirimkan pesan ke alamat email: [email protected] atau [email protected].
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Saeb Erekat adalah seorang pejabat senior Palestina dan negosiator yang menganjurkan pembentukan negara Palestina merdeka sebagai resolusi untuk konflik Israel-Palestina.
Ia meninggal di usia 65 tahun pada Selasa (10/11) di sebuah rumah sakit di Yerusalem, Palestina
Seperti dikutip dari laman The New York Times, Rumah Sakit, Pusat Medis Hadassah mengaitkan kematian Erekat dengan Covid-19. Ia dirawat dalam kondisi kritis pada 18 Oktober dan membutuhkan ventilasi.
Ekerat juga menjalani transplantasi paru-paru. Mereka mengatakan dia mengalami banyak masalah gagal organ.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Selama tiga dekade, sebagai orang kepercayaan pemimpin Palestina Yasir Arafat dan penggantinya, Presiden Mahmoud Abbas dari Otoritas Palestina, Erekat adalah salah satu figur paling menonjol dari perjuangan Palestina.
Sebagai kepala negosiator untuk Palestina, dia adalah salah satu penulis utama dari bagian penting dari perjanjian perdamaian Oslo yang penting pada tahun 1990-an, perjanjian pertama antara Israel dan Palestina, yang membentuk pemerintahan Palestina di beberapa bagian yang sempat diduduki yaitu West Bank dan Jalur Gaza.
Meskipun publiknya kadang-kadang memberinya citra sebagai seorang penghasut, Erekat adalah seorang diplomat dengan latar belakang pendidikan Barat, disukai dan dihormati oleh banyak rekan Amerika Serikat dan Israel, yang menganggapnya jujur dan berpengetahuan luas. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka