Jakarta, MINA – Kedutaan Besar Republik Rakyat China (Kedubes RRC) menolak permintaan perwakilan demonstran yang ingin menyampaikan protesnya terkait kekerasan yang terjadi di Uighur, Xinjiang.
Aksi protes ini dilaksanakan di depan gedung Kedutaan Besar Republik Rakyat China, pada Jumat (21/12) yang dihadiri oleh ratusan massa dari beberapa ormas.
Sementara orasi para orator masih berjalan, perwakilan demonstran mencoba untuk masuk dan bertemu dengan Dubes China namun pihak Kedubes RRC menolak untuk bertemu.
Dalam aksi protes, massa mengecam tindakan kekerasan China terhadap muslim Uighur, dan beberapa di antaranya masih berusaha untuk bisa masuk dan bertemu pihak Kedubes RRC.
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”
Dalam beberapa hari terakhir, China dihujani berbagai kritik dari masyarakat dunia atas perlakuan mereka yang dianggap menindas sejumlah besar warga suku Uighur, kelompok minoritas Muslim negeri itu, antara lain dengan menahan mereka di kamp-kamp khusus.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan orang-orang di kamp-kamp itu dipaksa belajar bahasa Mandarin dan diarahkan untuk mengecam, bahkan meninggalkan keyakinan iman mereka serta dipaksa mengonsumsi daging babi. (L/SR/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan WNI dari Suriah Tiba di Tanah Air