Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekalahan Zionis Israel dan Kemenangan Palestina (Imaam Yakhsyallah Mansur)

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 25 November 2023 - 09:34 WIB

Sabtu, 25 November 2023 - 09:34 WIB

9 Views

Oleh : Imaam Yakhsyallah Mansur dari Madinah Al Munawwarah

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِيْنًا

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.” (Q.S. Al-Fath [48]: 1)

Berkaitan dengan ayat ini, di dalam Tafsir Al-Muyassar dijelaskan, bahwa Allah memberikan kepada  Rasul kemenangan yang nyata. Dalam kemenangan itu Allah meninggikan agama Islam dan memenangkan Rasul atas musuh-musuhnya. Kemenangan ini adalah dengan disepakatinya Perjanjian damai Hudaibiyah yang menjamin keamanan manusia.

Baca Juga: Di Manakah Jenazah Yahya Al-Sinwar?

Di dalam klausul-klausul Perjanjian Hudaibiyah, secara lahir menunjukkan seakan-akan Nabi dan para sahabat dirugikan. Bahkan mendapat reaksi keras mayoritas para sahabat. Sampai-sampai Umar bin Khattab “meragukan” kerasulan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Hal ini yang kemudian selalu membuat Umar menangis setiap mengingat peristiwa itu.

Berikut klausul isi Perjanjian Hudaibiyah itu, sebagai berikut :

  1. Gencatan senjata antara Mekkah dengan Madinah selama 10 tahun. Tidak boleh ada permusuhan dan tindakan buruk terhadap masing-masing pihak selama masa tersebut.
  2. Warga yang datang dari kaum musyrikin kepada Nabi di Madinah, tanpa izin keluarganya, harus dikembalikan ke Makkah. Namun jika ada kaum Muslim yang mendatangi kaum Musyrik di Mekkah, maka ia tidak akan dikembalikan ke Madinah.
  3. Diperkenankan siapa saja di antara suku-suku Arab untuk mengikat perjanjian damai dan menggabungkan diri kepada salah satu dari kedua pihak.
  4. Nabi Muhammad dan para sahabatnya belum diperkenankan memasuki Mekkah tahun ini. Namun harus ditunda sampai tahun depan dengan syarat hanya bermukim tiga hari tanpa membawa senjata kecuali pedang yang tidak dihunus. Kaum Quraisy pun akan keluar dari Mekah.
  5. Perjanjian ini diikat atas dasar ketulusan dan kesediaan penuh untuk melaksanakannya, tanpa penipuan atau penyelewengan.

Bukan hanya isi Perjanjian Hudaibiyah yang dianggap para sahabat berat sebelah. Namun dalam prosesnya juga membuat para sahabat harus menahan emosi.

Misalnya, dalam konsepnya Nabi menyebutkan untuk mengawali perjanjian dengan kalimat : “Bismillahirrahmanirrahim”.

Baca Juga: Pembunuhan Al-Sinwar “Secara Tidak Sengaja”

Oleh utusan Musyrik Quraisy, agar kalimat itu tidak ditulis, tapi diganti dengan “Bismikallahumma”.

Nabi berkata kepada Ali bin Abi Thalib, “Hapus Basmalah dan tulis Bismikallahumma sesuai usul mereka”.

Ali waktu itu berkata, “Saya tak sanggup ya Rasul, untuk menghapus tulisan itu.”

Nabi lalu minta ditunjukan tulisan itu, dan Nabi sendiri yang menghapus, karena Nabi seorang Ummiy (tidak bisa baca dan tulis).

Baca Juga: Bullying dan Peran Komite Sekolah

Ali bertanya, “Mengapa Baginda melakukan ini?” Nabi hanya tersenyum.

Kemudian dilanjutkan, “Inilah perjanjian antara Muhammad Rasulullah dan wakil dari kaum musyrik Makkah”.

Pemimpin delegasi kaum musyrik berkata, “Seandainya kami mengakui engkau sebagai Rasul Allah, maka kami tidak akan memerangimu. Tapi tulislah: Inilah perjanjian antara Muhammad putra Abdullah”.

Nabi pun berkata kepada Ali yang waktu itu sebagai sekretaris yang menulis perjanjian, “Hapus kata Rasulullah dan ganti dengan “Muhammad bin Abdullah”. Ali sekali lagi enggan menghapusnya. Nabi pun kemudian menghapus tujuh kata itu.

Baca Juga: Yahya Sinwar “Tidak Mati”

Namun ternyata hikmahnya, justru dengan kesepakatan Hudaibiyah itu pula, membuat lingkaran dakwah Islam menjadi semakin meluas, siapa yang ingin mengetahui kebenaran Islam bisa mengetahuinya. Pada masa itu kemudian manusia masuk ke dalam agama Allah dalam jumlah besar, karena itu Allah menamakannya dengan kemenangan yang nyata, yakni tampak dan jelas.

Kini, nuansa kemenangan itu terasa dalam Operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan oleh para pejuang di bumi penuh berkah Palestina. Para pejuang Palestina telah mendapatkan kemenangan yang signifikan, dan pendudukan Zionis Israil telah  mengalami kekalahan.

Walaupun pasukan Zionis dapat membunuh wanita dan anak-anak tak berdosa, serta menghancurkan infrastruktur sipil Palestina. Pendudukan Zionis sesungguhnya mengalami kekalahan telak dalam berbagai hal, di antaranya :

  1. Diplomasi, banyak negara Muslim yang semula akan menjalin hubungan diplomasi dengan negara Zionis ini, kemudian membatalkan rencananya. Bahkan beberapa negara Eropa dan Amerika Latin telah menarik kembali duta besarnya dari Israel. Ada juga Negara yang mengusir duta besar Israel dari Negara tersebut.
  2. Simpati masyarakat dunia kepada Palestina yang semakin meningkat, ditandai dengan berbagai aksi massa yang menunjukkan solidaritas. Sementara kecaman dan kebencian kepada Zionis terus meluas.
  3. Boikot produk Israel atau produk yang memberikan afiliasi dan keuntungan kepada Zionis yang gencar dilakukan oleh berbagai instansi dan dunia, diramalkan akan membuat negara Zionis ini menjadi bangkrut secara perekonomian.
  4. Biaya perang telah membuat Negara Zionis merugi triliunan rupiah. Termasuk untuk membayai pascaperang nantinya, membiayai kerugian dari infrastruktur yang hancur atau rusak. Termasuk kerugian akibat hancurnya ratusan tank dan kendaraan militer.
  5. Kepercayaan di dalam negeri Israel sendiri kepada Perdana Menteri Benyamin Netanyahu yang terus melorot. Tuntutan sebagai penjahat perang pun terus meningkat.
  6. Korban militer Israel begitu banyak, bahkan dalam level perwira tinggi.
  7. Banyak warga Israel yang eksodus ke luar wilayah pendudukan Israel karena merasa tidak aman lagi.
  8. Banyak warga Israel yang mengalami gangguan mental karena stress menghadapi banyaknya korban di kalangan keluarganya.

Sementara kalaupun di pihak Palestina dianggap kalah, itu hanya karena kerusakan infrastruktur sipil yang rusak secara massif. Namun, mental rakyat Palestina tetap tegar. Ini yang membuat kagum masyarakat dunia, bahkan banyak di antara warga dunia yang kemudian masuk Islam. Allahu Akbar! Al-Aqsha Haqquna! (A/RS2/P2)

Baca Juga: Selamat Datang Implementasi Wajib Sertifikat Halal

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Zionis Terus Nodai Masjidil Aqsa di Tengah Perang

Rekomendasi untuk Anda