Jakarta, MINA – Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), melalui Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sebagai National Olympics Committee (NOC) anggota dari Dewan Olimpiade Asia (OCA), baru menerima surat resmi dari OCA terkait dipertandingkannya kelas 62 kg cabang angkat besi putra di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Dalam surat yang ditandatangani Direktur Jenderal OCA Hussain Al-Mussalam, dijelaskan bahwa OCA memutuskan terdapat perubahan kategori kelas di cabang angkat besi dengan memasukkan kelas 62 kg pada Asian Games mendatang.
Dengan keputusan tersebut, dipastikan lifter andalan Indonesia di kelas tersebut, Eko Yuli Irawan punya kesempatan untuk menyumbangkan medali, terutama medali emas, bagi Merah Putih.
“KOI dan INASGOC mengapresiasi keputusan OCA tersebut. Di satu sisi, keputusan itu membangkitkan optimisme dari cabang angkat besi dan juga Eko Yuli agar melakukan pesiapan yang lebih prima. Sementara itu, di sisi lain, bagi panitia penyelenggara hal ini menjadi tantangan karena nomor pertandingan bertambah,” jelas Ketua INASGOC Erick Thohir, Ahad (18/3).
Baca Juga: Pengadilan AS Batalkan Kasus Pidana Trump
Keputusan OCA menambah kelas 62 kg putra tersebut membuat cabang angkat besi di Asian Games 2018 akan mempertandingkan 15 kelas.
Sebelumnya, dengan mengacu pada Olimpiade Tokyo 2020, cabang angkat besi hanya mempertandingkan 14 kelas yang terbagi masing-masing tujuh kelas di putra-putri. Kini dengan penambahan terbaru, maka cabang angkat besi putra di Asian Games 2018 akan mempertandingkan delapan kelas, yakni 56 kg 62 kg, 69 kg, 77 kg, 85kg, 94 kg, 105 kg, dan +105 kg.
“Ini juga win win solution yang melegakan kami sebagai tuan rumah karena kans medali emas di angkat besi tetap terbuka, dan juga bagi AWF yang tidak mengalami pengurangan kelas dari rencana mereka yang mengacu pada Olimpiade Tokyo 2020. Kami berterima kasih kepada AWF dan juga PB PABBSI, serta pemerintah Indonesia yang telah mengupayakan hal ini,” lanjut Erick yang juga Ketua KOI. (L/R01/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Akan Usir 2,5 Juta Migran Afghanistan Hingga Akhir Tahun