Jakarta, MINA – Inter Religious Council (IRC) Indonesia awal bulan depan akan menggelar musyawarah antar pemuka agama di Gedung Nusantara V, DPR RI, Jakarta.
Pendiri IRC Indonesia, Prof Din Syamsuddin mengungkapkan akan mengundang sejumlah pihak untuk memusyawarahkan persoalan hubungan antar agama.
“Kita ingin semua hadir. Tidak hanya kelompok moderat saja, tetapi kelompok-kelompok ‘garis keras’ di tiap agama juga akan kita undang,” kata Din dalam pertemuannya dengan jajaran anggota Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) di Jakarta, Kamis (4/1).
Din beralasan, kelompok-kelompok yang kontra dengan adanya NKRI sangat penting diundang. Jangan sampai ada kelompok yang merasa tidak ikut ambil bagian dari musyawarah antar pemuka agama tingkat nasional ini.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
“Kita undang semua. Biar semua merasa berpartisipasi dalam hal ini,” kata Din yang juga sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP).
Ketua Umum PHDI Wisnu Bawa Tenaya mengapresiasi langkah IRC yang akan menggelar musyawarah antar pemuka agama tingkat nasional ini. Menurutnya, hajatan ini sangat penting dan perlu dilakukan.
“Ini penting sekali untuk menumbuhkan rasa persatuan. Jangan sampai ada salah paham lagi,” katanya.
Kuota bagi umat Islam sendiri pada musyawarah tersebut nantinya sebanyak 175 orang yang akan dipilih oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sementara dari lainnya masing-masing sebanyak 50 orang. (L/R06/P1)
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Mi’raj News Agency (MINA)