KELOMPOK MUSLIM KANADA KAMPANYE PERANGI KEBENCIAN

KANADA-300x225.jpg" alt="Coretan kebencian di dinding Masjid Cold Lake, Kanada. (Foto: Cold Lake Sun)" width="300" height="225" /> Coretan kebencian di dinding Masjid Cold Lake, Kanada. (Foto: Cold Lake Sun)

Toronto, Kanada, 24 Sya’ban 1436/11 Juni 2015 (MINA) – Khawatir tentang meningkatnya kejahatan anti-Muslim karena faktor kebencian, kelompok Muslim Kanada meluncurkan kampanye nasional untuk memerangi kebencian.

Kampanye itu juga bertujuan mendidik warga Kanada tentang konsekuensi dari kebencian dan untuk membantu menemukan cara mengatasi fenomena ini, On Islam yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Tujuan kami dalam meluncurkan proyek ini untuk mendesak Muslim Kanada, serta sesama warga Kanada untuk melaporkan tindakan kebencian di mana pun dan kapan pun itu terjadi, sehingga kita dapat menemukan cara untuk memeranginya,” kata Ihsaan Gardee, Direktur Eksekutif Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM), dalam konferensi pers Selasa (9/6).

“Peta online interaktif terbaru kami akan merekam aktivitas anti-Muslim dengan segera setelah dilaporkan kepada kami atau dilaporkan kepada publik dengan cara yang dapat diakses oleh masyarakat umum, peneliti, pembuat kebijakan, pejabat terpilih, dan media,” kata Gardee.

Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut

“Ini akan membantu menginformasikan kepada semua warga Kanada tentang perlunya untuk mengeksplorasi dan mengimplementasikan inisiatif proaktif pada tingkat nasional, provinsi, dan lokal,” tambahnya.

Kampanye baru ini muncul setelah data kejahatan karena kebencian yang polisi rilis dari Statistik Kanada mengungkapkan, kejahatan karena kebencian anti-Muslim telah meningkat sekitar 44 persen sejak 2012.

Data Statistik Kanada menunjukkan, masyarakat Kanada Afrika terus menjadi target utama dari kejahatan kebencian, catat Penaseihat Hukum Kanada Afrika Roger Love.

“Fakta bahwa kita hidup di negara di mana orang-orang keturunan Afrika terus menjadi korban kejahatan kekerasan tanpa alasan lain, tapi karena warna kulit mereka, menyedihkan,” kata Love. (T/P001/R05)

Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris