Serpong, MINA – Empat guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dinilai berdedikasi, serta enam orang guru, pengawas dan dosen PAI yang dinilai berprestasi mendapat penghargaan dari Kementerian Agama (Kemenag).
Penghargaan dalam bentuk piagam dan dana pembinaan masing-masing Rp 5 juta untuk guru berprestasi dan Rp 7 juta untuk guru berdedikasi. Penghargaan diberikan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin pada puncak Sarasehan Nasional Bulan Bakti PAI 2018 yang diikuti 300 peserta di Serpong, Tangerang, Selasa (11/12) malam.
Kamaruddin mengatakan, penghargaan ini sebagai wahana memotivasi insan PAI untuk terus meneguhkan komitmen dalam menjalankan profesi mulianya sebagai pendidik.
“Mendidik itu bukan hanya mengajar, yang hanya transfer knowladge. Tetapi mendidik yang sejati adalah mengembangkan potensi siswa agar mengetahui kewajiban dan tanggungjawabnya,” kata Kamaruddin.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Direktur Pendidikan Agama Islam, Rohmat Mulyana menambahkan, pemberian penghargaan menjadi bukti bahwa Direktorat PAI terus memperhatikan aktor utama pendidikan agama yaitu Guru PAI.
Menurutnya, penghargaan guru PAI berdedikasi dimaksudkan sebagai ejawantah dari ruhul mudarris. Sedang penghargaan kepada guru, pengawas, dan dosen PAI berprestasi dimaksudkan sebagai pengakuan atas penggunaan atthariqah atau metodologi.
“Ada maqalah yang mengatakan bahwa atthariqah ahammu min al maddah, wa al-mudarris ahammu min at-thariqah, wa ar-ruhu al-mudarris ahammu min nafsihi. Metodologi itu lebih penting dari kurikulum, tetapi guru lebih penting dari pada metode. Namun yang lebih penting lagi adalah ruh guru atau passion atau keihlasan guru dalam mengajar itu lebih penting dari guru itu sendiri,” jelas Direktur yang juga dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.
Salah satu penerima penghargaan ini adalah Daim Ulla, Guru PAI di Sailolof, sebuah pulau yang tergabung dalam gugus Pulau Raja Ampat. Daim mengaku senang dengan penghargaan ini. Daim yang asli Papua dari suku Maya mengaku belum pernah ke Jakarta dan belum pernah naik pesawat. Kehadirannya untuk mendapat penghargaan ini membuatnya sangat haru.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
“Saya berterimakaih atas penghargaan ini, walaupun saya tidak pernah berpikir apa yang saya lakukan ini akan dihargai. Saya melakukan ini sebagai pengabdian kepada masyarakat saya. Dan itu yang saya bisa,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Hal sama disampaikan Hairil Laode, Guru PAI di SLB bagian A (Tunanetra), Bandung. Hairil yang juga tuna netra datang dari Bandung sendiri dengan menumpang Bus dari Cicaheum Bandung. Pria kelahiran Makasar ini mengaku bahwa mengajar anak tuna netra harus ekstra sabar. Karena tidak hanya tuna netra, anak anak tersebut juga ada yang memiliki keterbatasan.
“Walaupun begitu, mereka punya potensi dan harus dibimbing. Karena mereka membutuhkan bimbingan,” pungkas Pria yang memberi inspirasi ini.
Berikut daftar penerima penghargaan Guru PAI Berdedikasi:
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
- Satriani, S.Pd.I. (guru PAI SDN 44 Bakka, Sulawesi Selatan)
- Zainal Amin Hanidata, S.Ag. (guru PAI SDN 375 Sosial Pasar V Natal, Sumatera Utara)
- Daim Ulla (guru PAI SD N 1 Sailolof, Papua)
- Muhammad Gapur, S.Pd.,I. (guru PAI SMPN 3 KLU)
- Syahril Laode (guru PAI SLB Bandung)
Berikut daftar penerima penghargaan Guru PAI, Pengawas PAI, dan Dosen PAI Berprestasi:
- Ahmad Taufik, S.Pd.I., M.Pd. (guru PAI SMAN 1 Karang Tengah, Demak)
- Marwanti, S.Pd.I. (guru PAI SD N Karangjati, Kasihan, Bantul, DIY)
- Alfi Hasan, S.Pd.I., M.Pd. (guru PAI SD N. 87 Ambon, Maluku)
- Ahmad Fauzan, S.Ag., M.Pd. (Pokjawas PAI Kemenag Kab. Indramayu)
- Dr. H. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fil.I. (Kepala Pusat Pengembangan Kehidupan Beragama (P2KB) Universitas Negeri Malang). (R/R09/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III