Jakarta, MINA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali memberikan apresiasi atas prestasi dan dedikasi guru dan tenaga kependidikan (GTK) di tanah air.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy pada Malam Apresiasi Pemilihan GTK Berprestasi dan Berdedikasi Tahun 2018, di Plaza Insan Berprestasi, kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (15/8), menyerahkan penghargaan kepada 117 GTK Berprestasi dan Berdedikasi Tahun 2018.
“Anda yang hadir di sini semuanya adalah juara. Kepada yang malam ini dinyatakan sebagai pemenang, saya ucapkan selamat. Kepada yang belum, tetap semangat meningkatkan kompetensi dan memberikan layanan terbaik demi kemajuan pendidikan di Indonesia,” katanya.
Sebagai pendidik, guru mempunyai peran yang sangat penting dan strategis, serta menjadi faktor utama keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah.
Baca Juga: UU Pengelolaan Zakat Kembali Diuji di MK
Oleh karena itu, kualitas guru dan tenaga kependidikan sangat menentukan kualitas pembelajaran dalam rangka menumbuh kembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap individu peserta didik.
“Guru yang tidak hanya mengajar, tetapi berhasil menyentuh hati dan jiwa peserta didik, akan dapat membentuk karakter anak,” ujarnya.
Terkait ini, Mendikbud menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas komitmen keprofesian, prestasi, dedikasi, tanggung jawab, dan segala ikhtiar yang telah dilakukan oleh para GTK dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Marilah kita jadikan Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tahun 2018 ini sebagai semangat untuk terus membangun peradaban bangsa Indonesia. Sehingga menjadi bangsa yang berbudaya, cerdas, bermutu dan berkarakter, dan mampu bersaing dalam kancah pergaulan internasional,” serunya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Terima Kunjungan Wakil PM Malaysia
Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2018 diselenggarakan mulai tanggal 11 s/d 18 Agustus 2018.
Ajang tahunan bergengsi ini diikuti 908 orang GTK, yang terdiri dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan, yang merupakan perwakilan dari 34 provinsi. Tahun ini kategori mata lomba dibagi menjadi 39 kategori, dan ditentukan pemenang juara I, II, dan III untuk semua kategori lomba.
“Penilaian tidak lagi hanya fokus pada kompetensi teknis dan akademis tetapi juga meliputi soft skill mencakup kompetensi sosial. Peserta diuji kemampuannya bekerja sama, berkomunikasi, pemecahan masalah, dan literasi digital,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano.
Dalam hal ini, para peserta juga diuji kedalaman pemahamannya terkait nasionalisme, dan cinta tanah air yang dikemas dalam bentuk aktivitas permainan dan tugas proyek kelompok. Tahun ini sistem pemberkasan dilakukan secara paperless. Penjurian dilakukan oleh para profesional dari berbagai unsur, di antaranya perguruan tinggi, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Perpustakaan Nasional, serta praktisi dari industri.
Baca Juga: Pulau Rubiah Sabang, Jejak Karantina Haji Masa Kolonial Belanda
“Profesi guru dan tenaga kependidikan akan selalu ada dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka, peningkatan kemampuan profesionalisme GTK mutlak dilakukan,” ujar Supriano. (R/R10/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pimpin Gerakan Tanam Sejuta Pohon di Hari Bumi, Menag: Tokoh Agama Beri Teladan Pelestarian Alam