Jakarta, 15 Dzulqa’dah 1435/10 September 2014 (MINA) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh mengatakan, pengembangan kemampuan dan pembentukan sikap menjadi poin penting dalam pendidikan anak.
“Hal itu merupakan satu kesatuan dengan pengetahuan, sehingga tidak dapat dipisahkan. Itu yang menjadi esensi dari kurikulum 2013,“ kata Mendikbud ketika menerima kunjungan siswa SMP Negeri 3 Depok di kantor Kemdikbud Selasa (09/09/2014), seperti dilaporkan dari laman Kemendikbud dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kunjungan di dampingi oleh guru dan orang tua murid, kunjungan bertujuan untuk menjawab rasa ingin tahu siswa tentang kurikulum 2013.
Mendikbud menambahkan, yang menjadi objek pembelajaran pada Kurikulum 2013 adalah fenomena sosial, fenomena alam dan fenomena seni serta budaya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Untuk itu, anak-anak harus dibiasakan untuk mengobservasi, bertanya, berfikir, mencoba dan mengkomunikasikan. Dengan begitu daya serap anak terhadap pelajaran akan semakin tinggi. Kurikulum 2013 juga berusaha untuk meningkatkan rasa ingin tahu dari siswa. Rasa keingintahuan itu nantinya memunculkan pertanyaan, dan pertanyaan itulah yang akan menjadi pengetahuan.
Mendikbud juga berpesan agar generasi yang akan datang kuat menghadapi masalah. “Generasi ke depan tidak boleh cengeng, generasi ke depan harus berani menghadapi persoalan“ katanya.
Ia juga menambahkan pentingnya generasi muda dibiasakan menghadapi masalah-masalah yang rumit, agar nantinya ketika mereka dewasa terbiasa menyelesaikan hal-hal sulit.
“Karena ke depan itu tambah rumit, maka kita butuh orang yang bisa menangani masalah-masalah yang lebih rumit”, pungkas Mendikbud. (T/P005/R11)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)