Jakarta, MINA – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melakukan revitalisasi terhadap pendidikan vokasi (Politeknik). Hal itu sehubungan dengan tenaga kerja yang terampil dan kompeten yang kini sangat dibutuhkan di dunia industri.
Menristekdikti Mohamad Nasir menjelaskan, revitalisasi dilakukan dengan menjadikan 12 Politeknik sebagai proyek percontohan.
Hal itu disampaikan pada acara temu media bertajuk “Bedah Kinerja 2017, Fokus Kinerja 2018”bersama Para Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal dan Staf Ahli di lingkungan Kemenristekdikti di Jakarta, Kamis (4/1).
“Tercatat sebanyak 132 dosen Politeknik diberi pelatihan dan mengambil sertifikat kompetensi internasional, 420 dosen Politeknik diberi pelatihan dan mengambil sertifikat kompetensi dalam negeri, dan 1.400 mahasiswa Politeknik diberi beasiswa untuk mengambil sertifikat kompetensi dalam negeri,” kata Nasir.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Acara temu media ini dihadiri para pemimpin redaksi, redaktur dan jurnalis dari berbagai media massa baik cetak maupun elektronik termasuk Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency), Pimpinan Komisi VII dan X DPR RI, Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) di bawah koordinasi Kemenristekdikti, Kepala Badan Amil dan Zakat Nasional, jajaran eselon II di lingkungan Kemenristekdikti, dan tamu undangan lainnya.
Natsir juga menjelaskan, dalam peningkatan kualitas sumber daya agar unggul dan bersaing, Kemenristekdikti telah memberikan beasiswa S2 untuk dosen sebanyak 52 (luar negeri) dan 817 (dalam negeri). Sedangkan beasiswa S3 untuk dosen sebanyak 965 (luar negeri) dan 8.488 (dalam negeri).
Sementara melalui program Pendidikan Magister menuju Doktor Untuk Sarjana Unggul (PMDSU), jumlah peserta program PMDSU 3 batch sebanyak 626 peserta, 20 diantaranya lulus magister, 18 peserta batch 1 lulus doktor, dan 588 peserta lainnya masih dalam proses pendidikan.
Program lainnya yaitu World Class Professor 2017 yang diselenggarakan pada November 2017 berhasil mengundang 84 WCP dari 19 negara untuk berkumpul dan berkolaborasi dengan dosen atau peneliti Indonesia untuk meningkatkan produktivitas riset akademisi perguruan tinggi, serta mendorong peringkat perguruan tinggi Indonesia menuju 500 besar dunia.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
“Dari ajang tersebut menghasilkan total jumlah joint publication sebanyak 96,” ujarnya.
Nasir mengatakan dalam menapaki tahun 2018, Kemenristekdikti berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja demi mencapai sasaran strategis yaitu meningkatnya kemampuan iptek dan inovasi, meningkatnya relevansi, kuantitas, dan kualitas pendidikan tinggi, serta terlaksananya reformasi birokrasi.
Untuk itu, Kemenristekdikti akan fokus pada pelaksanaan dan pencapaian program prioritas 2018 seperti Pendirian Politeknik dan Prodi Khusus untuk Kebutuhan Industri, Pengelolaan/Pengembangan PTN Baru dan Akademi Komunitas, Pembukaan Prodi Khusus Blok Masela, Revitalisasi LPTK, Beasiswa SM3T/PPG/PPGT bagi Guru, Beasiswa Bidikmisi, Beasiswa ADik Papua dan 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). (L/R01/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September