Khartoum, MINA – Korban tewas di Sudan akibat perang saudara yang sedang berlangsung antara tentara dan pasukan paramiliter RSF telah meningkat menjadi 528 jiwa, menurut Kementerian Kesehatan, Sabtu (29/4/2023).
Sebuah pernyataan Kementerian mengatakan bahwa 4.599 orang juga terluka dalam kekerasan pada periode antara 15 April hingga 27 April.
Menurut Kementerian, pada 12 dari 18 negara bagian Sudan telah terjadi bentrokan antara dua rival yang bertikai itu.
Bentrokan baru meletus pada hari Sabtu antara tentara Sudan dan pasukan RSF meskipun ada gencatan senjata tiga hari.
Baca Juga: Perang Dua Tahun, Pelanggaran terhadap Anak di Sudan Naik 1.000 Persen
Dalam pernyataannya, RSF mengklaim telah menembak jatuh sebuah pesawat militer di Omdurman, kota kembar Khartoum.
Tidak ada komentar dari tentara Sudan atas klaim tersebut.
Ribuan orang, termasuk orang asing, telah menyelamatkan diri dari Sudan sejak pecahnya kekerasan antara dua rival yang berkonflik pada 15 April.
Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan keadaan darurat dalam sebuah langkah yang dikecam oleh kekuatan politik sebagai “kudeta”.
Baca Juga: Lebih dari 300 Orang Tewas Imbas Serangan di Kamp Pengungsi Sudan
Masa transisi Sudan, yang dimulai pada Agustus 2019, dijadwalkan berakhir dengan pemilu pada awal 2024. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pesawat Kargo Kenya Kecelakaan di Somalia, Seluruh Awak Tewas