Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepadatan di Kamp Pengungsi Rohingya Berisiko Penyakit Menular

Rudi Hendrik - Sabtu, 9 Desember 2017 - 00:38 WIB

Sabtu, 9 Desember 2017 - 00:38 WIB

139 Views

Wanita Rohingya sedang memompa air di kamp pengungsi. (Foto: dok AA)

Wanita Rohingya sedang memompa air di kamp pengungsi. (Foto: dok AA)

 

Cox’s Bazar, MINA – Kepadatan penghuni di kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh menimbulkan risiko kesehatan dan penyebaran penyakit menular.

Hal itu dikeluhkan oleh kelompok medis kemanusiaan Doktor Lintas Batas (MSF) yang melihat terbatasnya pula akses terhadap air bersih di kamp-kamp pengungsi. Demikian Anadolu Agency memberitakannya yang dikutip MINA.

Dokter asal Uganda mengatakan, infeksi usus yang menyebabkan diare dan infeksi saluran pernafasan adalah penyakit yang paling umum di kamp selain campak, ​​yang terutama menyerang anak-anak.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Di kamp-kamp, dekatnya ​​jarak antara toilet dan sumur air minum merupakan penyebab utama penyebaran infeksi usus.

Sejumlah besar anak bermain di taman bermain yang dilapisi tumpukan makanan busuk dan limbah toilet.

Penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Bangladesh mengungkapkan, sampel air yang dikumpulkan dari sumur tidak layak untuk dikonsumsi manusia.

Sejak pecahnya kekerasan pada 25 Agustus di Negara Bagian Rakhine, barat Myanmar, lebih dari 620.000 orang Rohingya menyeberang ke Bangladesh.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Ratusan ribu orang Rohingya tinggal di kamp-kamp sementara di kompleks tenda di pinggiran kota pesisir Cox’s Bazar, dekat perbatasan dengan Myanmar. (T/RI-1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Rekomendasi untuk Anda