Abuja, MINA – Kepala Staf militer negara-negara Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS) membahas opsi intervensi militer di Niger pada pertemuan di ibu kota Nigeria, Abuja, lapor penyiar RFI.
Pertemuan luar biasa Komite Kepala Staf Pertahanan ECOWAS berlangsung pada 2-4 Agustus. Al-Mayadeen melaporkan.
Seorang sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan kepada outlet berita pada hari Selasa (1/8) bahwa tujuan pertemuan tersebut adalah untuk menguraikan rencana intervensi, strateginya, aspek logistik, dan jadwalnya.
Pada 26 Juli, pengawal presiden Niger menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum. Komandan pengawal, Abdourahmane Tchiani, menyatakan dirinya sebagai pemimpin baru negara itu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pada hari Ahad (31/7), ECOWAS memberi waktu satu pekan kepada para pemimpin kudeta Niger untuk memulihkan Bazoum ke posisinya atau mengancam akan menggunakan “semua tindakan”, termasuk militer, untuk memulihkan ketertiban di negara Afrika itu.
Selain itu, ECOWAS menangguhkan semua bantuan keuangan ke Niger, membekukan aset para pemimpin kudeta, keluarga, dan pendukung mereka, dan memberlakukan larangan penerbangan komersial ke dan dari negara tersebut.
Pemerintah sementara Mali dan Burkina Faso – yang juga hasil kudeta – memperingatkan bahwa setiap intervensi militer terhadap Niger akan dianggap sebagai pernyataan perang terhadap mereka.
Prancis dan negara-negara Uni Eropa lainnya mulai Selasa mengevakuasi warganya dari Niger. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia