Srinagar, 17 Ramadhan 1438/12 Juni 2017 (MINA) – Kepemimpinan Perlawanan Bersama (JRL) pada hari Ahad (11/6) dengan keras mengecam operasi pencarian dan penjagaan (CASO) yang diluncurkan oleh pasukan pemerintah India di berbagai wilayah di Kashmir.
Dalam sebuah pernyataan bersama, JRL yang terdiri dari Syed Ali Geelani, Mirwaiz Umar Farooq dan Muhammad Yasin Malik menyebutnya sebagai “semata-mata pelanggaran hukum”.
JRL mengatakan bahwa pihak berwenang polisi “menundukkan warga sipil dengan perlakuan terburuk” dan hak-hak mendasar mereka “diabaikan dan diinjak-injak.”
Pernyataan itu muncul sehari setelah pasukan pemerintah mengepung massa yang berdemonstrasi di alun-alun Lal Chowk, yang oleh Inspektur Jenderal Polisi disebut sebagai sebuah “latihan patroli”.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Sangat lucu untuk mengatakan bahwa itu hanya latihan patroli,” kata JRL, demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ketiga pemimpin Muslim Kashmir dari organisasi berbeda itu mengatakan bahwa menahan sandera besar untuk berjam-jam adalah pelanggaran hak asasi manusia dan operasi pencarian semacam itu telah menjadi rutinitas dan ketertiban hari ini.
“Taktik yang tidak beradab dan tak berperasaan seperti itu tidak bisa diterapkan di masyarakat beradab,” tambah pernyataan tersebut.
Namun dari CASO berdalih, operasi pasukan keamanan pada hari Sabtu di Lal Chowk, pusat aksi demonstrasi pro-kemerdekaan Kashmir, dilaporkan ada kehadiran militan di daerah tersebut. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)