Ramallah, MINA – Kepresidenan Palestina meminta pemerintah pendudukan Israel menghentikan kebijakan berbahaya dan tidak bertanggung jawab atas pembunuhan harian terhadap warga Palestina.
Kepresidenan Senin (3/10) memperingatkan, kebijakan sembrono itu telah membawa masalah ke tahap yang sangat kritis yang akan menghancurkan segalanya, WAFA melaporkan.
Juru Bicara Kepresidenan Nabil Abu Rudeineh mengutuk tindakan eksekusi tentara Israel terhadap dua pemuda Palestina, Basel Qassem Basbous (19) dan Khaled Fadi Anbar (21), dari kamp pengungsi Jalazone, utara Ramallah.
“Sekali lagi, eskalasi Israel yang berbahaya dan terus-menerus terhadap rakyat Palestina kami, baik di Yerusalem dan tempat-tempat suci Islam dan Kristennya, atau di Jenin, Nablus, atau di mana pun di wilayah Palestina yang diduduki, telah melewati garis merah,” katanya.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
“Perdamaian tidak akan ada harganya,” tambahnya. “Rakyat kami dan kepemimpinannya tidak akan menerima pendudukan atau kelanjutannya. Kebijakan sembrono ini tidak akan membawa keamanan dan stabilitas bagi siapa pun. Keamanan adalah untuk semua atau tidak untuk siapa pun.”
Sejak awal tahun ini, tentara Israel menembak dan membunuh 109 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, sejauh ini lebih tinggi dari total yang terbunuh pada tahun sebelumnya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza