Cibubur,Bekasi,MINA – Kepala Sekolah SMAIT Insan Mandiri Cibubur (IMC) Oni Kelana mengatakan, baik SMPIT-SMAIT menerapkan kurikulum yang berlaku di Indonesia yaitu Kurikulum 2013 (KURTILAS). Hanya saja, di sekolah yang ia pimpin pendekatannya dengan menggunakan Project Based Quran (PBQ) yang menekankan pada siswa bagaimana mengatasi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
“Pendekatan PBQ ini, berdasar pada problem, jadi anak dilatih bagaimana menyelesaikan masalah, yang sumber penyelesaiannya dari Al Quran, dengan memunculkan produk baru yang bermanfaat untuk dirinya sendiri serta lingkungannya” ujarnya di program acara Tamu Kita melalui Youtube Rasil TV, Rabu (2/12).
“Selain itu, siswa juga akan diajarkan tahsin, tamyiz dan tahfidz, harapannya kami memiliki siswa yang pintar membaca Al Quran,bisa menghafal, memahaminya, dan mampu mengaplikasikan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Oni melanjutkan,sistem pendaftaran berbeda dengan sekolah yang lain, dengan menggunakan The Best Process bukan The Best Input.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“The Best Input pendaftarannya jumlahnya banyak, setelah itu ada seleksi dan kemudian akan lebih banyak yang tidak diterima, The Best Process kami membatasi kuota, jadi siapapun boleh masuk tergantung terpenuhinya jumlah kuota,” terangnya.
SMPIT-SMAIT Insan Mandiri Cibubur (IMC) Islamic Boarding School adalah sekolah yang dinaungi oleh Yayasan Pendidikan Silaturahmi Jatikarya (YPSJ), didirikan pada tahun 2012.
Insan Mandiri Cibubur Boarding School sekolah berasrama yang diperuntukkan khusus bagi siswa putra, kini menjadi pionir dalam pengembangan Project Based Quran (PBQ).
Telah dibuka pendaftaran bagi siswa baru tahun pelajaran 2021-2022, untuk informasi lebih lanjut melalui website www.Insanmandiri.sch.id. (L/Hju/P2)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)