Gaza, MINA – Kepala Departemen Politik dan Hubungan Luar Negeri, Hamas di Gaza, Basem Naim, menyesalkan diadakannya pertemuan lima pihak pada Ahad (26/2) di kota Aqaba, Yordania, dengan partisipasi Otoritas Palestina di pihak Palestina, dan pihak musuh zionis Israel.
Naim dalam pernyataan persnya, Sabtu (25/2) seperti dikutip dari Shehab News Agency mengatakan, tujuan pertemuan tersebut adalah untuk membahas bagaimana menahan eskalasi dan kekerasan di wilayah Palestina, tetapi kenyataannya adalah untuk membahas bagaimana menerapkan rencana keamanan Amerika dengan tangan Palestina, untuk menekan rakyat, perlawanan dan mengekang aspirasi mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan.
“Kami meyakinkan pimpinan otoritas bahwa semua rencana keamanan Amerika sebelumnya telah gagal menekan keinginan rakyat kami untuk melawan dan menyingkirkan pendudukan, dan mereka tidak akan melindungi Anda (Amerika) dari kemarahan rakyat Anda jika waktu yang tepat tiba,” katanya.
“Anda bersikeras untuk berdiri di sisi sejarah yang salah, terlepas dari kegagalan proyek politik Anda dan pertaruhan Anda pada kekuatan eksternal untuk mencapai tujuan nasional, dan Anda telah menerima diri Anda sebagai alat dalam rencana pendudukan,” lanjutnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Naim menambahkan, Amerika masih memiliki kesempatan yang makin sempit setiap harinya untuk mengejar tekad rakyat Palestina yang dengan cepat dan mantap menuju Yerusalem dan Al-Aqsa.
Dia memperingatkan perlunya otoritas untuk mengumumkan pengunduran dirinya dari berpartisipasi dalam pertemuan yang mencurigakan ini, dan untuk mengadopsi strategi nasional atas dasar kemitraan nasional penuh, dan untuk menghadapi pendudukan dengan segala cara, dengan membangun inklusif dan demokratis lembaga politik nasional.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari peningkatan upaya Yordania untuk merumuskan masa tenang, memulihkan kepercayaan antara pejabat Israel dan Palestina, mengakhiri tindakan sepihak, dan mengekang ketegangan yang sedang berlangsung.
Pemerintahan AS Joe Biden mendorong KTT sebagai bagian dari upayanya untuk meredakan situasi di Tepi Barat menjelang periode sensitif bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Hal ini akan menjadi pertemuan resmi pertama antara Israel dan pihak Palestina dengan negara-negara regional yang berpartisipasi dalam beberapa tahun. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka