Para Pejabat Israel Kecam Respon ‘Lemah’ Netanyahu Tanggapi Roket Gaza

(Foto: GIL COHEN-MAGEN/AFP via Getty Images)

Tel Aviv, MINA – Beberapa pejabat Israel mengkritik tanggapan “lemah” Perdana Menteri terhadap roket Palestina yang ditembakkan dari Gaza sebagai pembalasan atas kematian pejuang aksi mogok makan Palestina Khader Adnan di dalam penjara Israel pada hari Selasa.

Dikutip dari Memo, Kamis, (4/5) dan , , mengatakan,”Pertama, mereka mengatakan ada reformasi yudisial, kemudian Ramadhan, tetapi sekarang tidak ada alasan mengapa Israel harus menghindar dari pembalasan yang kuat,” katanya.

dari , mengatakan,”Pemerintah mengikuti jalan yang sama dengan pemerintah sebelumnya; Gaza belum membayar harga atas ‘terorisme’ Hamas yang sedang berlangsung,” katanya.

Sementara politisi partai Likud, Danny Danon men-tweet,”Ramadhan telah berakhir. Alasannya sudah berakhir. Tidak ada lagi alasan untuk menahan diri. Sekarang saatnya untuk menyerang keras mereka yang berusaha menyakiti kita,”

Dalam sebuah wawancara dengan i24NEWS, dia mengatakan ada kebutuhan untuk “membangun pencegahan”. Juga menambahkan “Organisasi ‘teror’ adalah orang-orang yang benar-benar memutuskan kapan kita memulai siklus ini dan kapan kita mengakhirinya,” katanya.

“Kita seharusnya menanggapi dengan lebih banyak intensitas dan kekuatan untuk mengirimkan pesan yang sangat jelas kepada Hamas dan PIJ (Jihad Islami) di Gaza bahwa kita tidak akan mentolerir serangan terhadap warga sipil di Israel.”

Kepala pemukiman Sderot, Alon Davidi, berkata: “Hamas dan PIJ (Jihad Islami) mengendalikan realitas setengah juta orang dari populasi Israel, dan memutuskan kapan mereka melepaskan tembakan dan kapan mereka menghentikannya. Negara Israel tidak memulai atau mengatur apa pun,” katanya.

Pendudukan Israel selalu menuduh serangan dari Gaza sebagai ancaman terhadap sipil dan menuduh kelompok pejuang sebagai organisasi teroris. Pada kenyatannya, kelompok pejuang melakukan aksi perlawanan terhadap penjajahan yang selama ini dilakukan oleh pendudukan Zionis Israel terhadap Palestina. (T/B03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)