Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keuskupan Agung Jakarta: Agama Apapun Harus Bersatu dalam Cinta Kasih

Rudi Hendrik - Jumat, 1 April 2016 - 12:44 WIB

Jumat, 1 April 2016 - 12:44 WIB

438 Views

Keluarga dan kerabat berduka atas kematian korban bom Lahore yang terjadi saat libur Paskah di sebuah taman. (foto: EPA)
Keluarga dan kerabat berduka atas kematian korban <a href=

bom Lahore yang terjadi saat libur Paskah di sebuah taman. (foto: EPA)" width="830" height="556" /> Keluarga dan kerabat berduka atas kematian korban bom Lahore yang terjadi saat libur Paskah di sebuah taman. (foto: EPA)

Jakarta, 22 Jumadil Akhir 1437/1 April 2016 (MINA) – Keuskupan Agung Jakarta menyatakan, apapun bangsa dan agama di dunia ini, harus bersatu dalam cinta kasih.

“Tidak bisa tidak, dunia, apapun agama dan bangsanya harus bersatu bergandengan tangan dalam cinta kasih untuk menyebarkan paham keluhuran martabat manusia,” kata Juru Bicara Keuskupan Agung Jakarta, Rm. Harry Sulistyo, Pr pada Jumat (1/4) dalam menyikapi serangan kelompok bersenjata terhadap perayaan Paskah di Lahore, provinsi Punjab, Pakistan pada Ahad lalu, 27 Maret.

Harry mengatakan, Gereja Katolik selalu menentang tindakan kekerasan oleh pihak mana pun dalam mencapai tujuannya.

Menurutnya, bersatunya agama-agama dalam cinta kasih bisa mencegah tindakan yang tidak berperi kemanusiaan.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Gereja Katolik juga berdoa bagi para korban tindak kekerasan,  terutama serangan bom di Lahore, Pakistan,” tambahnya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pada Ahad, di hari terakhir perayaan Paskah di Lahore, seorang pelaku bom meledakkan dirinya di sebuah taman bermain yang sarat dengan pengunjung anak-anak dan wanita.

Serangan yang diklaim oleh kelompok Jamaat-ul-Ahrar sempalan dari Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) itu menewaskan lebih 70 orang dan melukai 300 orang, 29 orang di antaranya anak-anak dan tujuh perempuan.

Ahsanullah Ehsan, Juru Bicara Jamaat-ul-Ahrar mengatakan, serangan bom itu sengaja menargetkan kaum Kristen sebagai pesan untuk Perdana Menteri Nawaz Sharif.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

“Semua orang akan mendapatkan giliran dalam perang ini, terutama media budak Pemerintah Pakistan,” kata Ehsan di Twitter. “Kami hanya menunggu waktu yang tepat.”(L/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Asia
Kolom
Asia
Asia