Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keutamaan Beramal di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Habib Hizbullah - Sabtu, 2 Juli 2022 - 08:53 WIB

Sabtu, 2 Juli 2022 - 08:53 WIB

32 Views

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Ketua Lembaga Bimbingan Ibadah dan Penyuluhan Islam (LBIPI) Biro Lampung, Ustaz Hidayaturrohman menjelaskan tujuh amalan yang dapat dilaksanakan oleh umat Islam pada sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah.

Hal itu ia sampaikan pada acara pengajian Koordintor Muslimat (Kormat) Wilayah Lampung bersama Kelompok Pengajian Al-Hidayah Negararatu, Natar yang diadakan di Masjid An-Nubuwwah, Kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jumat (1/7).

Ia menjelaskan keutamaan-keutamaan yang bisa dilakukan oleh kaum Muslimin di sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah.

Ia mengutip sebuah hadits riwayat Bukhari, “Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dari Bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, tidak juga Jihad Fie Sabilillah?”. Beliau menjawab, “Tidak juga Jihad Fie Sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.”

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

“Maka dengan datangnya bulan Dzulhijjah ini, Kita hendaknya sebagai Umat Muslim berlomba-lomba dalam memperbanyak amalan guna mencapai pahala dan ridha-Nya,” tuturnya.

Setidaknya sekitar tujuh amalan yang ia paparkan yang bisa dilakukan guna menuai keutamaan Dzulhijjah yaitu dengan berzikir, lisan yang senantiasa melafalkan tahlil, tahmid dan takbir termasuk amalan yang dicintai oleh Allah.

“Memperbanyak zikir di 10 hari pertama Dzulhijjah secara khusus telah difirmankan Allah dalam Al-Quran sebagaimana mengutip dari surah Al-Hajj ayat 28 dijelaskan bahwa umat Islam diperintahkan untuk banyak menyebut nama Allah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah sehingga ditentukan rezeki atas mereka berupa hewan ternak,” jelasnya.

Adapun berpuasa seperti mengutip Hadist Riwayat Muslim bahwa Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu. “Berpuasa bisa dilakukan pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah,” ujarnya.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Selain itu, lanjutnya, umat Islam dapat memperbanyak amal shalih yaitu melaksanakan Shalat baik wajib maupun sunnah, Bersedekah, membaca dan mengamalkan Al-Quran.

Dalam hal ini, bertaubat juga termasuk amalan yang bisa dilakukan pada momentum Awal Dzulhijjah sebagai bentuk Muhasabah diri demi mendekatkan diri kepada Allah guna memperkuat Iman dan Taqwa.

“Bersujud, berpasrah dan menyerahkan apapun masalah ke Dzat yang Maha Agung menjadikan reminder bagi kita, bahwasannya semua akan kembali kepada-Nya,” terangnya.

Amalan selanjutnya adalah dengan menjalankan ibadah Qurban. Sebagaimana perintah Allah dalam AL-Quran surah Al-Kautsar, “Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan Berkurbanlah.”

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

‘Sebagaimana seruan berkurban, sebagai bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah,” tambahnya.

Selain itu, menjalankan ibadah Sholat Idul Adha dan mendengarkan Khutbah, tidak memotong kuku bagi yang berkurban juga dilakukan pada akhir dari 10 hari pada bulan Dzulhijjah, seperti hadist yang diriwayatkan oleh Muslim; “Jika kamu melihat hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya.”

“Maka dengan adanya amalan-amalan dan ibadah yang telah Rasulullah contohkan pada Bulan Dzulhijjah ini hendaknya dilaksanakan dengan istiqomah, kesampingkan dulu urusan dunia yang tidak pasti dan senantiasa mengajak para sanak saudara untuk bersama-sama dalam meraih pahala dan Berkah-Nya, mudah-mudahan kita selalu dilimpahkan Taufiq-Nya, Aamiin,” tutupnya.

Pengajian bertajuk “Mari Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Yatim/Piatu” tersebut dibarengi dengan kegiatan sosial yang dilakukan oleh DKM An-Nubuwwah yaitu pemberian santunan bagi 107 anak Yatim dari 15 dusun, yang terdiri dari 14 dusun di Desa Negararatu, dan satu dusun dari Bukit Rejo, Pesawaran. (L/Ara/R12/P2)

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda