Keutamaan Sifat Sabar

Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA

Jika tulisan sebelumnya mengulas tentang definisi, dalil dan jenis , maka dalam tulisan kali ini akan dikupas sekilas tentang pentingnya sifat sabar dan -keutamaannya. Setidaknya ada 90 tempat dalam Al Qur’an di mana Allah bicara tentang sabar. Sebelum membahas tentang keutamaan sifat sabar, akan diawali dulu tentang pentingnya sifat sabar. Menurut Dr. Muhammad Akjim, pentingnya (urgensi) sabar antara lain sebagai  berikut:

Pertama, sabar adalah bekal, kekuatan dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh orang sakit dalam deritanya, orang yang sedang diuji dalam cobaannya, seorang dai kepada Allah dalam dakwahnya, seorang wanita di rumahnya, seorang ayah dalam keluarganya, seorang guru di sekolahnya, seorang murid dalam belajarnya, seorang pegawai di kantornya dan pedagang dalam perdagangannya.

Kedua, sabar itu setengah dari iman sebagaimana dalam hadits. Maka siapa yang sedikit sabarnya maka sedikit pula imannya. Sebaik-baik kehidupan yang dijalani oleh orang-orang yang bahagia itu dicapai dengan kesabaran.

Ketiga, sabar merupakan tuannya akhlak, asasnya, pintunya dan pilarnya. Sikap ‘iffah atau memelihara diri dari yang haram adalah sabar dari syahwat yang diharamkan. Santun adalah sabar dari melakukan pembalasan saat marah. Lapang dada adalah sabar saat didera kejenuhan. Qana’ah adalah sabar dengan rezeki yang pas-pasan dan sedikit dan seterusnya demikian.

Seperti sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengatakan,

وما أُعْطِيَ أحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ

“Tidaklah seseorang diberi anugerah oleh Allah yang lebih baik serta lebih luas daripada kesabaran.”  [HR. Al-Bukhari (1469) dari Abu Sa’id Al-Khudri]

Keempat, sabar adalah cahaya sebagaimana dalam hadits. Allah menerangi dengan cahaya tersebut jalan orang-orang yang kebingungan dan memberikan petunjuk dengan sabar ke jalan-Nya yang lurus.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sabar itu cahaya yang panas.” (HR. Muslim). Sabar akan menerangi kehidupan kita, namun untuk mencapainya kita harus berjuang dan melawan berbagai keinginan nafsu dan ambisi-ambisi dunia yang rendah dan hina.

Kelima, sabar adalah penopang ketaatan yang terus menerus serta dalam melazimi ibadah serta sikap istiqamah. Tidak ada satu pun ketaatan yang bisa dijalankan dengan istiqamah kecuali harus dibangun dengan kesabaran.

Keenam, sabar merupakan bekal seorang Muslim dalam berjihad melawan hawa nafsunya untuk meninggalkan dosa-dosa dan kesalahan. Sabar merupakan pelipur lara seorang mukmin saat didera masalah berat dan tertimpa bencana.

Kalau bukan karena sabar maka orang yang sedang gundah gulana akan tenggelam dalam kegalauannya dan orang yang sedang bersedih akan terasa semakin sesak dadanya dengan kesedihan dan tekanan batinnya.

Ketujuh, sabar merupakan jalan menuju kemuliaan dan ketinggian. Siapapun di dunia ini jika ingin berhasil dalam meraih cita-cita dan harapan dunia, maka dia harus memiliki kesabaran. Sebab mustahil seseorang bisa sukses meraih cita-cita tanpa diiringi kesabaran.

Sebelum meraih kesuksesan, mereka adalah orang-orang yang banyak menahan getir pahitnya ujian hidup. Maka wajar akhirnya mereka mendapatkan kesuksesan sebagai jawaban dari kesabarannya selama menjalani kepahitan hidup.

Keutamaan Sabar

Ada banyak keutamaan yang dimiliki oleh orang-orang muslim yang sabar. Menurut Syaikh Khalid bin Su’ud al-Bulaihid memberikan rincian tentang keutamaan sabar sebagai berikut.

Pertama, akan mendapatkan pahala yang besar di akhirat. Hal ini seperti difirmankan oleh Allah Ta’ala,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.  [Qs. Az-Zumar: 10]

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata,

إِنَّمَا اْلأَجْرُ عَلَى قَدْرِ الصَّبْرِ

“Pahala itu hanyalah sesuai dengan kadar kesabaran.”

Kedua, akan mendapatkan kecintaan dari Allah. Tak ada cinta sejati kecuali cinta Allah kepada hamba-Nya. Seperti disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,

وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.  [Qs. Ali Imran: 146]

Ketiga, surga bagi yang bersabar atas musibah di dunia. ‘Atha’ bin Abi Rabah berkata, ”Abdullah bin ‘Abbas berkata kepadaku, ’Maukah kamu aku tunjukkan seorang wanita yang termasuk penghuni surga?” Aku menjawab, ”Ya.”

Dia berkata, ”Wanita berkulit hitam ini mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, ”Saya menderita sakit epilepsi (ayan) dan aurat saya tersingkap (saat kambuh), maka berdoalah kepada Allah untuk kesembuhan saya.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Jika kamu bersabar saja, maka  bagimu surga. Namun bila kamu menghendaki, aku berdoa kepada Allah agar menyembuhkanmu.”

Maka wanita itu menjawab, ”Sesungguhnya aurat saya tersingkap (saat kambuh) maka doakanlah untuk saya agar tidak tersingkap.” Kemudian Nabi mendoakan wanita tersebut agar tidak tersingkap auratnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Keempat, ternyata Allah bersama dengan orang-orang yang bersabar. Ayat yang cukup masyhur seperti firman Allah Ta’ala,

وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar. [Qs. Al-Anfal: 46]

Kelima, sebaik-baik anugerah dari Allah kepada orang yang beriman. Hal ini sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan dalam Ash-Shahihain,

وما أُعْطِيَ أحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ

“Tidaklah seseorang diberi anugerah oleh Allah yang lebih baik serta lebih luas daripada kesabaran.” [HR. Bukhari (1469) dari Abu Sa’id Al-Khudri]

Sangat jelas dalam hadits di atas bahwa anugerah terbaik dari Allah Ta’ala kepada hamba muslim adalah kesabaran bukan harta benda, pangkat, atau jabatan.

Keenam, merasakan manisnya iman. Orang-orang yang bersabar dalam meninggalkan kemaksiatan, maka dia akan merasakan manisnya iman.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, ”Demikianlah, meninggalkan perbuatan keji (perzinaan) itu akan mensucikan hati. Demikian pula dengan meninggalkan berbagai maksiat. Berbagai maksiat itu ibarat campuran yang merusak di tubuh dan seperti semak di perkebunan.”

Ketujuh, orang yang bersabar mendapatkan tiga kabar gembira dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tentang hal ini, Allah Ta’ala berfirman,

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguh-nya kami milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan-nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.  [Qs. Al-Baqarah: 155-157]

Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita untuk mengamalkan sifat dan sikap sabar secara istiqamah, aamiin.(A/RS3/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Bahron Ansori

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.